SPcom JAKARTA – Sebanyak 1.967 peserta Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2024 memutuskan untuk mengundurkan diri setelah melalui proses optimalisasi. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan bahwa pengunduran diri ini disebabkan oleh berbagai alasan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI, Zudan menjelaskan bahwa optimalisasi dilakukan untuk mengisi formasi kosong yang memboroskan biaya negara.
Proses ini untuk menempatkan peserta CPNS pada posisi yang tidak terisi akibat ketidaksesuaian pilihan dan kebutuhan instansi. Namun, optimalisasi ini tidak selalu diterima dengan baik oleh peserta CPNS.
Banyak yang mengundurkan diri setelah dipindahkan ke daerah atau instansi yang tidak sesuai dengan harapan mereka, dengan alasan jarak yang terlalu jauh dan tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Zudan mengungkapkan, ada lima instansi yang paling banyak mengalami pengunduran diri peserta CPNS setelah dilakukan optimalisasi. Berikut rinciannya:
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi – 640 CPNS
- Kementerian Kesehatan – 574 CPNS
- Kementerian Komunikasi dan Informatika – 154 CPNS
- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) – 131 CPNS
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat – 121 CPNS
Selain masalah penempatan, ada beberapa alasan lain yang menyebabkan peserta CPNS mengundurkan diri. 1.285 orang mengundurkan diri karena penempatan yang jauh dari domisili.
Alasan lainnya meliputi izin keluarga, kesehatan orang tua, sedang menjalani pendidikan S2 atau S3, merasa salah memilih formasi, serta kekhawatiran gaji kecil.
Meski begitu, Zudan menegaskan bahwa peserta CPNS yang mengundurkan diri setelah melalui proses optimalisasi tidak akan dikenakan sanksi apapun.
Proses ini bersifat pilihan bagi pelamar. Pemerintah berharap bahwa kebijakan optimalisasi dapat menghindari kekosongan formasi yang akan merugikan negara. (SP)
