SPcom BANDUNG – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno bertemu dengan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan di Balai Kota Bandung pada Rabu (30/4).
Pertemuan tersebut membahas penanganan sampah dan isu lingkungan hidup yang semakin mendesak di Kota Bandung.
Eddy Soeparno menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi para kepala daerah dalam mengatasi persoalan sampah, sekaligus mendorong pengembangan teknologi waste to energy sebagai solusi jangka panjang.
“Kita menghadapi krisis sampah yang sangat serius dan harus segera ditangani. Data menunjukkan bahwa dari 56,63 juta ton sampah per tahun, sekitar 40 persen tidak tertampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujar Eddy.
Akibatnya, lanjut Eddy, hampir seluruh sungai di Indonesia tercemar sampah. Kondisi serupa juga terlihat di sejumlah titik pembuangan di pemukiman dan kawasan perkotaan yang semakin memprihatinkan.
Doktor Ilmu Politik lulusan Universitas Indonesia itu mengungkapkan, bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, tengah mempersiapkan regulasi terkait pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
“Kami terus memberikan masukan kepada Pak Menko untuk memaksimalkan potensi sampah sebagai sumber energi listrik,” tambahnya.
Eddy juga mendorong pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik berbasis teknologi ramah lingkungan. “Jika regulasinya perlu diperkuat, saya mendukung penuh penguatannya,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Eddy menyampaikan kesiapannya membantu kepala daerah, termasuk Wali Kota Bandung, untuk menangani krisis sampah di wilayah masing-masing.
“Setelah dari Bandung, saya juga akan berdialog dengan kepala daerah lain yang menghadapi masalah serupa. Isu ini akan kami bahas bersama Menko Pangan dan Menteri Lingkungan Hidup agar segera ditemukan solusi konkret,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyatakan bahwa penanganan sampah membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.
Menurut Farhan, pendekatan berbasis Rukun Tetangga (RT) menjadi strategi penting dalam mengendalikan volume sampah harian yang terus meningkat.
“Salah satu konsep yang kami terapkan adalah ‘sampah hari ini, habis hari ini’ untuk mencegah penumpukan yang membebani TPA,” jelasnya.
Farhan berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, MPR, dan kementerian terkait dapat menghadirkan terobosan dalam penanganan sampah di Kota Bandung.
“Semoga dengan dukungan semua pihak, termasuk MPR dan kementerian terkait, kita bisa menyelesaikan persoalan ini secara menyeluruh,” pungkasnya.