Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, disebut-sebut “lulus ujian” dari dua prasasti peninggalan Kerajaan Sunda Pajajaran, yaitu prasasti Batutulis dan batu lingga
SPcom JAKARTA – Menggemparkan. Kaki Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ternyata serupa dengan tapak kaki, yang tercetak di Batu Tapak, di depan Prasasti Batu Tulis Bogor. Spekulasi pun bermunculan, jika KDM, demikian sapaan akrabnya, mempunyai hubungan dengan pemilik tapak kaki di Batu Tapak tersebut. Benarkah?. Jejak sejarah mencatat, jika Batu Tapak adalah cekungan tipis di sebilah batu, yang dibuat oleh Sang Prabu Surawisesa.
Ya, Raja kedua Pakuan Pajajaran inilah si pembuat prasasti batu tulis, yang didedikasikan untuk sang ayah, Mahaprabu Siliwangi. Di sisi lain, Batu Tapak adalah sebuah tetenger atau pertanda mistis, yang dibuat Prabu Surawesesa untuk menjaga Negeri Pakuan, yang akan ditinggalkan untuk generasi-generasi berikutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, disebut-sebut “lulus ujian” dari dua prasasti peninggalan Kerajaan Sunda Pajajaran, yaitu prasasti Batutulis dan batu lingga. Hal itu disampaikan saat kunjungannya ke Kota Bogor akhir pekan kemarin. Namun, anggapan mengenai “ujian” ini sebenarnya hanyalah candaan yang dilontarkan oleh Wali Kota Bogor, Dedie Rachim.
Dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube KDM Channel, Bapak Aing terlihat mencoba menapak tilas sejarah melalui interaksi langsung dengan prasasti-prasasti bersejarah. Salah satu momen yang menarik perhatian adalah saat ia mencocokkan ukuran kakinya dengan jejak telapak kaki Raja Sunda yang terpahat di prasasti Batutulis.
Menurut pengamatan, ukuran kaki Dedi hampir serupa dengan jejak tersebut. “Satu lagi ujiannya Pak Gubernur,” kata Dedie Rachim, saat Dedi hendak mencoba “tantangan” berikutnya, yaitu batu lingga.
Pada ujian kedua ini, Dedi diminta berdiri membelakangi batu lingga dan mencoba merangkul batu tersebut dengan kedua tangannya. Aksi ini disambut sorak sorai dan ucapan syukur dari para pengunjung saat ia berhasil menyentuh sisi batu tersebut
Sementara itu Telisik lewat hitungan–hitungan mistik, Anak Indigo Velin Ratu Ayu mengungkapk gambaran bahwa dengan memiliki hubungan batin, yang bisa dilacak hingga ke Raja Pajajaran kedua, membuat Dedi Mulyadi kuat menapakkan kakinya di Batu Tapak Sang Surawisesa. Sebab, batu keramat itu hanya akan bisa dijamah trah yang sah. Ssehingga jika tidak memiliki garis darah, disarankan untuk tidak mencoba-coba mengukur kakinya dengan batu tapak.
Barangkali bisa dinalar, jika KDM bisa memiliki keberanian melakukan komunikasi dengan alam gaib. Sebab seperti kata Velin, ada Darah Siliwangi yang mengalir ditubuhnya. Kontak batin para keturunan dengan Prabu Siliwangi dibutuhkan, oleh sebab penguasa Pajajaran itu sesungguhnya masih terus menjaga Negeri Pasundan. Benarkah?. (SP)