“Kami sampaikan 2 laporan kepada Komnas Perempuan, yaitu dugaan KDRT oleh BW dan juga soal pejabat publik yg diskriminatif. Komnas Perempuan yang diwakili ke-3 komisionernya, menerima baik laporan kami,” ungkap kuasa hukum Paula
SPcom JAKARTA – Ketuk palu Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan, 16 April lalu, yang menjadi penanda berakhirnya perajalanan rumah tangga penuh liku Baim Wong dan Paula Verhoeven, ternyata tidak meredakan konflik panas di antara mereka. Kubu Paula bahkan terus memberikan perlawanan, terkait putusan cerainya dengan Baim, yang telah memberinya 2 orang anak.
Selain melaporkan kasus perceraianya ke Komisi Yudisial dan Badan Pengawas Mahkamah Agung, Kamis (1/5) kemarin, paula bersama Puasa hukumnya mendatangi Komnas Perempuan, guna mengadukan Dugaan Tindak Diskriminasi atas Pernyataan Pejabat Publik, terkait putusan perceraiannya. Yang mengejutkan, Kepada Kommas Perempuan, model kelahiran Semarang 18 September 1987 itu juga melaporkan dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialaminya.
Meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, dan ekonomi, yang dialaminya pada dua tahun terakhir pernikahannya dengan Baim Wong. Khusus terkait kekerasan ekonomi yang dialaminya, pihak Paula mengungkapkan, hal itu terjadi dalam bentuk ketidakleluasaan Paula untuk mengelola penghasilannya sendiri, serta akses keuangan yang dibatasi dan diawasi dengan ketat.
“Kami sampaikan 2 laporan kepada Komnas Perempuan, yaitu dugaan KDRT oleh BW dan juga soal pejabat publik yg diskriminatif. Komnas Perempuan yang diwakili ke-3 komisionernya, menerima baik laporan kami dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menindaklanjuti laporan tersebut” ujar Alvon Kurnia Palma, kuasa hukum Paula Verhoeven kepada awak media.
Apa yang dilaporkan Paula Verhoeven kepada Komnas Perempuan memang terbilang cukup mengejutkan. Lantaran selama ini publik justru disuguhkan potret rumah tangga Paula dan Baim yang manis dan rukun, lewat konten-konten mereka yang berseliweran di media social. Tapi siapa sangka, jika semua itu hanya gincu semata dan menjadi bom waktu, yang akhirnya meledak saat ini.
Perlawanan juga dilakukan Paula Verhoeven dengan tidak mengindahkan imbauan Baim, yang memintanya untuk tidak melakukan banding terkait putusan cerai mereka. Yaaa, alih-alih menerima putusan cerai itu dengan lapang dada, pihak Paula justru bersiap mengajukan banding. “Ya, kita tengah siapkan materi-materi yang kita butuhkan untuk mengajukan memori banding. Seperti apa hasilnya, ya kita lihat saja nanti,” tandas Alvon. (SP)