suryapagi.com
KESEHATANNEWSRAGAM

Heboh! Pria Rela Digitit Ular Ratusan Kali Demi Ciptakan Obat Penawar Bisa

SPcom JAKARTA – Seorang pria asal Amerika bernama Tim Friede melakukan hal ekstrem selama 18 tahun demi menemukan penawar racun ular yang bisa jadi solusi universal. Kisah luar biasa ini dimuat dalam jurnal ilmiah Cell dan diliput oleh Koran Hankyoreh.

Tim Friede, yang dulunya seorang mekanik truk, secara sadar dan sengaja menyuntikkan dirinya dengan bisa dari 16 jenis ular mematikan, termasuk king cobra dan mamba hitam, lebih dari 650 kali.

Tak hanya itu, ia bahkan digigit langsung oleh ular tersebut sekitar 200 kali. Tujuannya untuk membangun kekebalan tubuh terhadap bisa ular dan membantu dunia menemukan solusi medis yang selama ini sulit dicapai.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun ada lebih dari 2,7 juta orang yang digigit ular berbisa. Sayangnya, 100 ribu di antaranya meninggal dunia dan 400 ribu lainnya mengalami cacat permanen.

Masalah ini sangat serius di Afrika, Amerika Latin, dan Asia Selatan. Sayangnya, penawar racun yang ada saat ini hanya bekerja untuk beberapa jenis bisa saja dan masih sulit diakses di daerah terpencil.

Tapi berkat darah dan tekad Friede, tim ilmuwan dari Centivax (perusahaan bioteknologi AS) dan Universitas Columbia berhasil mengembangkan penawar yang mampu melawan 19 spesies ular berbisa paling berbahaya di dunia, seperti king cobra, ular macan, dan mamba hitam.

Tim ini menggabungkan dua jenis antibodi dari tubuh Friede dengan senyawa bernama varespladib. Hasilnya? Dalam uji coba terhadap tikus, kombinasi ini bisa menetralkan sepenuhnya 13 jenis bisa ular dan sebagian dari 6 jenis lainnya.

“Saya benar-benar bangga bisa melakukan sesuatu untuk kemanusiaan,” ujar Friede kepada The New York Times.

Namun, eksperimen ini juga memunculkan pertanyaan etika. Beberapa ilmuwan menganggap bahwa meskipun hasilnya menjanjikan, cara yang ditempuh—yakni dengan mempertaruhkan nyawa seseorang—terlalu berisiko. CEO Centivax, Jacob Glanville, mengatakan, “Kami tidak mendorong siapa pun untuk melakukan hal seperti ini, dan Tim tidak perlu mengulanginya lagi.”

Yang lebih penting sekarang, menurut para ahli, adalah bagaimana penawar racun ini bisa tersedia secara luas dan cepat di daerah-daerah rawan gigitan ular. Jean-Philippe Thibault, pakar gigitan ular dari Prancis, mengatakan bahwa akses terhadap obat sering kali lebih krusial daripada efektivitas obat itu sendiri.

Ke depan, tim peneliti berencana menguji penawar racun ini di dunia nyata. Salah satu langkah awalnya adalah menggunakannya pada seekor anjing di Australia yang digigit ular. Mereka juga akan terus menyempurnakan formula dengan meneliti senyawa lain dari darah Friede.

Kisah ini membuktikan kalau dedikasi seseorang bisa membawa perubahan besar bagi dunia. Tapi jangan ditiru eksperimennya ya! Kita doakan aja agar penawar racun ini bisa segera digunakan secara global dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. (SP)

Related posts

Balita Tewas Disengat Tawon, Damkar Bakar Belasan Sarang Tawon

Ester Minar

Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi, Pria Ditangkap

Ester Minar

Tersangka Notaris Mafia Tanah Nirina Zubir Akhirnya Menyerahkan Diri

Ester Minar

Leave a Comment