SPcom JAKARTA — Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menerima kunjungan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Phillip Taula, di Gedung MPR RI.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama strategis antara Indonesia dan Selandia Baru, khususnya di bidang transisi energi dan pengembangan energi terbarukan berbasis panas bumi (geothermal).
Dalam kunjungan tersebut, Eddy didampingi delegasi dari Komisi XII DPR RI, sementara Phillip Taula hadir bersama Jacquie Dean dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru serta perwakilan lainnya.
Kedua pihak membahas sejumlah peluang kolaborasi, mulai dari pembangunan rendah karbon, ketahanan energi, hingga pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.
“Pemerintahan Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, seiring dengan upaya mencapai ketahanan energi, air, dan pangan nasional. Semua langkah ini akan dilakukan dengan pendekatan berkelanjutan guna mewujudkan Net Zero Emissions pada 2060,” ujar Eddy, Jumat (23/5/2025).
Eddy menekankan pentingnya kolaborasi teknologi dan transfer pengetahuan dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya geothermal. Ia menyebut Indonesia memiliki potensi sumber daya panas bumi hingga 24 gigawatt (GW), namun pemanfaatannya masih berada di kisaran 10 persen.
“New Zealand telah memanfaatkan geothermal untuk memenuhi 80 persen pasokan listrik nasionalnya. Ini menjadi contoh nyata keberhasilan pemanfaatan energi bersih yang bisa menjadi acuan bagi Indonesia,” jelas Eddy.
Ia berharap kerja sama ini dapat mendorong percepatan pengembangan geothermal di Indonesia dengan dukungan teknologi dan pengalaman dari Selandia Baru.
“Transfer pengetahuan dan teknologi menjadi kunci. Kami ingin belajar dari keberhasilan Selandia Baru untuk memaksimalkan potensi yang kita miliki,” tegasnya.
Sebagai anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi energi dan lingkungan, Eddy juga menyoroti pentingnya membangun kemitraan lintas negara untuk mendukung transisi menuju pembangunan rendah karbon.
“Kami percaya keberhasilan pembangunan rendah karbon sangat ditentukan oleh kekuatan kolaborasi lintas negara, lintas sektor, dan lintas kepentingan. MPR RI akan terus mendorong kebijakan yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan demi masa depan generasi mendatang,” tutup Eddy.
Pertemuan ini menjadi awal yang baik dalam memperkuat diplomasi energi antara Indonesia dan Selandia Baru, sekaligus mendorong langkah konkret menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.