SPcom Sebuah peristiwa tak biasa terjadi saat penyembelihan hewan kurban di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Potongan paru sapi kurban tiba-tiba viral setelah ditemukan adanya tulisan nama seseorang.
Temuan ini sontak membuat geger panitia kurban dan masyarakat sekitar Masjid Al Ikhlas.
Dalam potongan video yang beredar luas di media sosial, tampak beberapa pria memegang sepotong paru sapi.
Salah satu dari mereka, yang belakangan diketahui sebagai Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Suhada, menunjuk tulisan mencolok berwarna hitam bertuliskan nama lengkap seseorang.
Namanya yakni “Muhamad Musofa Bin Jalal Sayuti”.
Uniknya, tulisan itu terlihat terbentuk secara alami di jaringan paru tersebut, bukan seperti goresan tinta atau cap buatan.
Suhada membenarkan peristiwa itu terjadi saat proses penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.
Tulisan tersebut pertama kali ditemukan oleh Warman, anggota panitia yang tengah memisahkan organ dalam sapi.
“Ketika dilakukan penyesetan oleh Pak Warman, muncul sesuatu yang luar biasa. Tulisan nama ‘Muhamad Musofa bin Jalal Sayuti’ terlihat jelas dan semuanya huruf kapital. Sempat dicoba dihapus, tapi tidak bisa hilang,” ujar Suhada, Senin (9/6/2025).
Sementara itu, menurut penuturan Warman, ia secara spontan menggosok bagian paru tersebut saat pertama kali melihat tulisan, berharap itu hanya noda biasa.
Namun, ia dibuat heran karena tulisan tetap tak memudar meski telah digosok dengan jari.
Ia pun segera melaporkannya kepada ketua panitia kurban.
“Saya kira cuma bekas noda, saya gosok pakai tangan, tapi nggak berubah. Lalu saya laporkan ke Ketua DKM,” ungkap Warman.
Suhada menegaskan tidak ada unsur rekayasa manusia dalam kasus ini.
Pihaknya menyatakan tidak pernah menulis atau membuat guratan nama tersebut.
Ia juga memastikan bahwa tulisan itu bukan berasal dari pemilik sapi kurban maupun dari panitia.
“Ini bukan hasil buatan siapa pun. Kami sangat menghindari hal-hal semacam itu, apalagi berkaitan dengan ibadah kurban. Ini murni kejadian luar biasa,” katanya.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Ikhlas, Suhada mengungkapkan paru sapi itu tidak dapat dikonsumsi. Menurutnya, penemuan paru sapi bertuliskan nama seorang warga ini harus dilegendariskan.
“Yang jelas, ini nggak mungkin kita konsumsi. Ini sebuah apa ya, sebuah bagian yang udah tidak bisa dilupakan begitu saja, dan harus kita legendariskan,” kata Suhada ditemui di Masjid Al Ikhlas, Pondok Betung, Pondok Aren, Kota Tangsel, Senin (9/6/2025).
Suhada menjelaskan pihaknya akan melakukan diskusi lebih dulu mengenai langkah yang akan diambil untuk penanganan paru sapi tersebut. Pihaknya akan berdiskusi dengan pengurus DKM.
“Saya tidak sendiri ya. Saya banyak, para wakil, para bidang, ada imam. Itu nanti kita diskusikan. Saya juga pengurus MUI di Tangerang selatan. Saya akan konfirmasi tentang bagaimana baiknya,” ujar Suhada. (SP)