SPcom TANGSEL – Perubahan menu pada program makan bergizi Gratis (MBG) di sekolah dasar negeri Tangerang Selatan menjadi sorotan. Perubahan menu dari bahan mentah menjadi makanan ringan memicu reaksi beragam dari para orang tua murid. Mereka menilai bahwa camilan seperti biskuit, susu, roti, dan buah belum cukup memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi anak usia sekolah.
Sebelumnya, menu MBG berupa bahan mentah seperti beras dan lauk pauk mentah yang harus dimasak di rumah. Kini, selama masa libur sekolah, siswa menerima paket MBG berisi makanan siap konsumsi yang dikategorikan sebagai camilan bergizi.
Menanggapi hal ini, Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN), Redy Hendra Gunawan, buka suara dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Minggu (22/6/2025).
Menurut Redy, perubahan menu MBG menjadi camilan dan bahan mentah merupakan inisiatif Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah, dalam upaya menyesuaikan dengan kondisi siswa yang sedang libur sekolah.
“Pemilihan menu tersebut merupakan inisiatif dari SPPG di Tangerang Selatan. Mereka berupaya tetap memberikan makanan bergizi meski siswa sedang tidak bersekolah. Maka dipilihlah bentuk bahan mentah dan camilan siap konsumsi,” jelas Redy kepada wartawan.
Redy juga menambahkan bahwa saat ini BGN belum memiliki desain atau kebijakan khusus terkait pemberian makan bergizi gratis selama masa libur sekolah. Namun, pihaknya tetap melakukan uji coba untuk memastikan program terus berjalan.
“Para siswa penerima manfaat sudah memasuki masa libur sekolah. Kami sedang mendesain sistem pemberian makanan saat liburan, dan selama ini kami tetap berupaya menyalurkan makanan bergizi meski sekolah tidak aktif,” katanya.
Sejauh ini, perubahan menu tersebut tidak berdampak pada kelompok lain, seperti ibu hamil dan menyusui. Mereka tetap mendapatkan MBG sesuai standar yang telah ditetapkan. (SP)