SPcom JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyerukan pentingnya menempatkan etika sebagai arah baru dalam berbangsa dan bernegara, terutama dalam praktik ketatanegaraan di Indonesia.
Seruan ini disampaikan Ibas saat memimpin Rapat Pleno Komite III (K3) MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025). Rapat tersebut membahas hasil dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang telah digelar Komite III sebelumnya.
“MPR harus mengambil peran aktif, terutama dalam mendorong agar etika berpolitik, berbangsa dan bernegara menjadi arah baru dalam berketatanegaraan. Komite III mendorong penuh pentingnya etika menjadi ruh setiap kebijakan negara,” ujar Ibas.
Ketua Fraksi Partai Demokrat ini menambahkan, etika bukan hanya persoalan moral, tetapi juga fondasi yang dapat menjawab berbagai permasalahan fundamental yang dihadapi bangsa, seperti isu kesenjangan ekonomi, korupsi, dan polarisasi politik.
Ia menekankan bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) harus dijiwai oleh etika dan moral.
“Etika dan moral harus menjadi landasan utama, apalagi bagi para penyelenggara negara. Kita harus mengembalikan kepercayaan rakyat kepada lembaga-lembaga negara dengan praktik-praktik beretika,” tegas putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Ibas berharap, hasil pembahasan K3 MPR dapat menjadi masukan penting bagi pimpinan MPR dan dapat ditindaklanjuti dalam agenda strategis MPR RI selanjutnya.
