SPcom JAKARTA – Wakil Ketua Badan Anggaran MPR RI, Johan Rosihan, meminta pemerintah segera memperketat pengawasan terhadap komoditas pangan laut impor menyusul ancaman cemaran bahan radioaktif Cesium-137 (CS-137).
Peringatan ini disuarakan Johan Rosihan di Jakarta, Senin (3/11/2025), sebagai respons terhadap potensi masuknya produk perikanan yang terkontaminasi dari negara yang mengalami insiden kebocoran radiasi.
“Ancaman cemaran CS-137 dalam pangan laut bukan isu remeh. Ini menyangkut kesehatan dan masa depan ketahanan pangan Indonesia. Kita harus memastikan rantai pasok impor pangan laut kita benar-benar aman,” ujar Johan Rosihan.
Anggota Komisi IV DPR RI ini mendesak agar Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan lembaga terkait segera memperkuat sistem pengujian sampel yang lebih ketat dan terintegrasi di seluruh pintu masuk negara.
Johan Rosihan menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan potensi maritim besar, tidak boleh bergantung pada pangan laut impor yang berisiko.
“Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus didorong untuk memprioritaskan peningkatan produksi lokal dan modernisasi teknologi perikanan tangkap dan budidaya, sehingga kita tidak perlu bergantung pada produk yang berpotensi terkontaminasi,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mendukung Ekonomi Biru yang berkelanjutan, sekaligus memastikan bahwa pangan laut yang dikonsumsi adalah produk dalam negeri yang terjamin keamanannya.

