SPcom JAKARTA – Polres Metro Jakarta Utara (Polrestro Jakut) berhasil membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lintas provinsi yang beroperasi antara DKI Jakarta dan Provinsi Jambi. Dalam pengungkapan ini, total 43 unit sepeda motor hasil kejahatan disita.
Motor-motor curian tersebut diketahui diperoleh dari wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, kemudian dikirim dan dijual kembali ke Kabupaten Muaro Bungo, Jambi.
Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP James Hutajulu, menyatakan bahwa lima penadah yang berada di Jakarta telah ditangkap. “Berkas mereka sudah dinyatakan lengkap oleh jaksa dan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Utara,” kata AKBP James di Jakarta, Selasa (7/10).
Peran Pelaku dan Ancaman Hukuman
Kelima tersangka yang ditangkap memiliki peran berbeda dalam jaringan kejahatan ini:
- Tersangka RS berperan sebagai penadah awal motor curian dari para pencuri (pemetik).
- Tersangka R dan Z bertugas mengirimkan kendaraan dari RS ke tim ekspedisi.
- Tersangka S dan L merupakan petugas ekspedisi yang bertanggung jawab mengirimkan motor curian ke Muaro Bungo, Jambi.
Kelima tersangka ini dijerat dengan Pasal 480 KUHP jo Pasal 481 KUHP tentang kejahatan penadahan berulang dan Pasal 55 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara paling lama empat tahun.
Polisi mengungkapkan bahwa masih ada pelaku lain yang diburu. Dua pelaku berinisial N dan J, yang berperan sebagai pencuri motor atau pemetik, telah ditetapkan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Selain itu, lima tersangka lain yang berperan sebagai penadah di kawasan Muaro Bungo, Jambi, juga telah ditetapkan DPO. “Kelima orang ini berperan sebagai penadah dan sedang dikejar oleh Polres Muaro Bungo dan Polda Jambi,” tambah AKBP James.
Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan pencurian motor di Kebon Bawang, Tanjung Priok, pada 5 Agustus 2025. Satuan Reskrim Polrestro Jakut kemudian melacak dan menemukan lokasi ekspedisi pengiriman barang di Jakarta Timur, di mana empat motor curian ditemukan siap dikirim ke Jambi.
