SPcom JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membenarkan adanya kasus penyiksaan sadis terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial DAK di Malaysia beberapa waktu lalu. Tiga WNI dipastikan termasuk di antara para pelaku yang telah ditangkap.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
“Melalui koordinasi dengan PDRM, diperoleh informasi bahwa pelaku sejumlah enam orang telah ditangkap dan dilakukan penahanan untuk keperluan investigasi. Enam pelaku terdiri dari tiga WNI dan tiga pemegang KTP Malaysia,” kata Judha, Kamis (16/10/2025).
Judha menambahkan, investigasi awal mengindikasikan bahwa pelaku utama penyiksaan adalah WNI. Penyiksaan terhadap DAK diduga dipicu oleh masalah pribadi pada 7 Oktober 2025.
Tim pelindungan KBRI telah menemui korban di rumah sakit pada 13 Oktober, sehari setelah menerima pengaduan. Judha memastikan kondisi DAK berangsur pulih dan sudah dapat berkomunikasi serta berjalan tanpa alat bantu.
Saat ini, KBRI Kuala Lumpur terus memantau proses hukum, menyediakan pendampingan hukum, dan mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk membantu penyelidikan kasus tersebut.
Kemlu mengimbau seluruh WNI di luar negeri untuk senantiasa menjaga perilaku dan menghindari segala bentuk tindakan melanggar hukum di negara setempat.
