SPcom JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kesetaraan akses pendidikan bagi pelajar kurang mampu. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meluncurkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Try Out khusus bagi siswa kelas XII penerima KJP Plus. Program ini bertujuan memberikan kesempatan try out gratis sebagai bekal persiapan masuk perguruan tinggi.
Gubernur Pramono Anung menyatakan, program ini merupakan komitmen Pemprov DKI agar seluruh siswa memiliki kesempatan yang adil untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
“Harapannya agar para siswa mendapatkan kesempatan yang adil dan setara, yang kemudian membuat mereka lebih percaya diri untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai pilihannya masing-masing,” ujar Gubernur Pramono saat peluncuran di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (21/10).
Fokus pada Daya Saing dan Skolastik
Try out perdana ini melibatkan 472 siswa Kelas XII penerima KJP Plus dari enam Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Jakarta Timur. Materi yang diujikan disusun sesuai dengan kebutuhan seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), mencakup Potensi Skolastik (TPS) dan Literasi.
Kegiatan simulasi ujian yang akan berlangsung sebanyak lima kali dari Oktober 2025 hingga Februari 2026 ini diharapkan mampu membantu siswa mengukur kemampuan akademik, merasakan simulasi ujian sesungguhnya, serta melatih daya saing mereka.
“Seluruh progress try out dapat dipantau secara langsung sehingga hasilnya bisa dijadikan bahan evaluasi bagi peningkatan prestasi dan motivasi belajar siswa,” jelas Dinas Kominfotik Pemprov DKI Jakarta dalam keterangan resminya.
Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi, sebanyak 20 siswa terbaik dari program ini akan mendapatkan bimbingan intensif tambahan dari tim guru profesional, Naiju.
Diperluas dengan Creative Financing
Gubernur Pramono telah menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk segera melanjutkan dan memperluas program ini ke wilayah lain di Jakarta. Khusus di Jakarta Timur, program ini direncanakan akan diperluas hingga mencakup 40 SMA Negeri dengan total peserta 3.304 siswa.
Pramono Anung juga menekankan pentingnya kolaborasi pendanaan agar program ini berkelanjutan.
“Jakarta Timur ini sebagai inisiator, sebagai pemula. Mudah-mudahan program ini berkelanjutan dan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan swasta yang dilakukan secara creative financing,” pungkas Gubernur.
