SPcom JAKARTA – Ketua MPR RI, H. Ahmad Muzani, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukanlah sekadar seremoni, melainkan momentum penting untuk merefleksikan peran besar para santri dan ulama dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Muzani menjelaskan, tradisi pembelajaran di pesantren sudah eksis jauh sebelum kemerdekaan. Santri tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga berperan dalam membangun nasionalisme dan semangat perlawanan terhadap penjajah, menjadikan mereka garda terdepan dalam membangun kesadaran bangsa untuk merdeka.
“Santri adalah tradisi ilmu dan peradaban. Kemandirian yang tidak pernah berhenti. Dari pesantren kita belajar adab, keadaban, dan membangun peradaban bangsa,” lanjutnya.
Ketua MPR menilai, Hari Santri adalah momen yang tepat untuk merenungkan kembali nilai-nilai luhur tersebut, sekaligus menjadikannya energi baru untuk kebangkitan bangsa di tengah berbagai tantangan global.
Muzani mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkuat rasa syukur, menghormati ulama dan kiai, serta meneguhkan semangat kebangsaan.
“Dengan menghormati para kiai, menjaga adab, dan melestarikan tradisi ilmu, kita memperkuat fondasi peradaban bangsa,” tegas Ahmad Muzani.

