SPcom JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), mendesak Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir untuk mempertimbangkan langkah banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS). Langkah ini didorong sebagai respons terhadap keputusan International Olympic Committee (IOC) yang dinilai tidak adil terkait sanksi terhadap Indonesia.
Sanksi tersebut dijatuhkan menyusul penolakan visa atlet Israel pada Kejuaraan Dunia Senam di Indonesia. HNW menegaskan, upaya banding ke CAS adalah opsi terakhir jika jalur diplomasi Kemenpora menemui jalan buntu.
“Mengajukan banding atas keputusan IOC yang tidak adil ke CAS perlu dipertimbangkan, sebagai langkah terakhir apabila diplomasi yang sedang dilakukan Kemenpora menemui jalan buntu,” ujar politikus PKS itu, Senin (27/10).
HNW menekankan bahwa sikap Indonesia menolak kehadiran Israel memiliki dasar moral dan konstitusional yang kuat, sejalan dengan amanat UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan. Ia menyebut, penolakan ini didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional, bukan sekadar politik olahraga.
Ia juga menyoroti adanya standar ganda IOC, mencontohkan kasus Italia dan Belgia yang pernah menolak atlet Israel tanpa dijatuhi sanksi.
“Dulu IOC pernah melarang Afrika Selatan ikut Olimpiade karena apartheid. Sekarang Israel juga menjalankan kebijakan apartheid… Maka demi sportivitas, seharusnya IOC menjatuhkan sanksi kepada Israel, bukan Indonesia,” tegas HNW.
HNW mengingatkan, Pasal 61 Olympic Charter membuka peluang membawa keputusan IOC ke CAS. Ia juga menunjuk fakta bahwa CAS sebelumnya menolak banding Israel atas penolakan visa di Indonesia.
“Ironisnya, keputusan yang tidak disalahkan CAS justru dijadikan dasar oleh IOC untuk menghukum Indonesia. Ini sangat tidak masuk akal,” pungkasnya.
HNW mendesak Menpora berjuang habis-habisan membela hak dan kehormatan Indonesia di forum internasional.
