SPcom JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perdagangan Barang Distributor Keagenan dan Industri Indonesia (Ardindo Indonesia), Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan bahwa memperkuat sistem distribusi nasional adalah kunci utama mewujudkan visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang kemandirian ekonomi.
Menurut Bamsoet, produk lokal, hasil tani, dan UMKM baru dapat memberi dampak ekonomi jika rantai distribusi efisien dan biaya logistik terkendali.
“Visi besar Presiden Prabowo tentang kemandirian ekonomi, pemerataan, dan kesejahteraan rakyat akan sulit terealisasi tanpa distribusi yang tangguh. Ardindo Indonesia siap menjadi penghubung antara kebijakan dan realitas lapangan,” ujar Bamsoet, Jumat (31/10/25).
Tantangan Logistik dan Agenda Reformasi
Ketua MPR RI ke-15 ini menyoroti masalah serius di sektor logistik, yang dibuktikan dengan penurunan posisi Indonesia dalam Logistics Performance Index (LPI) Bank Dunia 2023. Biaya logistik nasional yang masih tinggi, mencapai 23–25 persen dari PDB, dinilai membuat produk lokal kalah bersaing.
Untuk mengatasi ini dan mewujudkan kedaulatan ekonomi, Ardindo Indonesia mendorong tiga agenda utama:
- Reformasi Logistik Nasional.
- Digitalisasi Rantai Pasok.
- Pemberdayaan UMKM dalam jaringan distribusi modern.
Bamsoet menekankan bahwa di tengah pesatnya ekonomi digital, distributor konvensional harus bertransformasi. “Digitalisasi rantai pasok akan menekan inefisiensi dan mempercepat perputaran barang. Ardindo Indonesia siap menjadi mitra strategis pemerintah,” tutupnya.

