suryapagi.com
NEWSREGIONAL

DPD Prajaniti Hindu Polisikan Pria Tendang Sesajen

SPcom SURABAYA – Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang pria bersama satu orang lain yang bertugas sebagai perekam, menendang sesajen di area erupsi Gunung Semeru. Video tersebut terunggah dari pemilik akun @setiawan3833 di Twitter pada Sabtu (8/1).

“Ini yang membuat murka Allah, jarang sekali sadar bahwa inilah yang mengundang murka Allah hingga menurunkan adzabnya,” ucap lelaki dalam video tersebut sambil menendang sesajen.

Pemilik akun menuliskan bahwa sesajen tersebut merupakan bagian dari tradisi ruwatan warga Sumbersari, Lumajang. Dimana melalui tradisi tersebut, warga memohon agar mendapat keselamatan dari erupsi Gunung Semeru.

Melihat video itu, organisasi umat Hindu, DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jatim polisikan pria yang tendang sesajen di lokasi bencana erupsi gunung Semeru itu.

Prajaniti Hindu Indonesia melaporkan pria tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT ) Polda Jatim, Senin (10/1).

Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jatim, I Ketut Swardana membenarkan. Pelaporan tersebut merupakan bagian dari sikap umat Hindu terhadap video viral yang kuat dugaan menghina budaya nusantara dan umat Hindu.

“Bahwa umat hindu dan mungkin warga Lumajang yang mungkin sudah sangat toleran dan berdampingan secara bersama-sama di sana,” ujar Ketut, lansiran Humas Polda Jatim.

Sesaji tersebut terletak di lokasi bencana erupsi gunung Semeru adalah untuk memohon keselamatan.

Ketut menuturkan, bahwa perlakuan oknum pria tendang sesaji di lokasi bencana Semeru tentu sangat menodai kerukunan agama.

Dia juga menyebut ini menyakiti umat Hindu dan budayawan Lumajang bahkan seluruh Jawa Timur.

“Sangat-sangat menyakitkan warga Lumajang khususnya umat Hindu atau budayawan yang ada di lumajang,” lanjutnya.

Dia berharap, Polda Jawa Timur lebih serius menangani kasus tersebut. Karena dia khawatir kejadian ini akan berdampak secara nasional.

“Polisi perlu mendalami motivasinya apa oknum tersebut. Selain melakukan itu kita khawatir ada motivasi adu domba antara umat beragama terutama,” jelasnya.

Selama ini Ketut menyebut umat Hindu yang ada di perantauan sudah merasa sangat nyaman.Mereka juga merasakan adanya toleransi dengan umat-umat lain di luar agama Hindu.

Karena itu, Ketut juga berharap, dari kejadian tersebut umat Hindu tidak menyikapi berlebihan. Karena Ketut dan Prajaniti Jatim yang akan bergerak untuk mencari keadilan.

“Sampai hari ini, umat Hindu dan budayawan nusantara sudah merasakan kesedihan tetapi sudah bisa menahan diri,” ringkasnya.

Dia berharap Kapoda beserta jajarannya bisa menemukan oknum tersebut dan mencari apa motivasinya.

“Itu yang paling penting, kalau perilakunya itu tidak terlalu berat. Tetapi motivasinya mengadu domba umat beragama itu yang paling penting,” akhirnya.

Prajaniti sendiri kabarnya telah mendapatkan informasi soal identitas pelaku.

“Kalau lihat datanya dia dari Lombok Timur. Nah ini kenapa kita menginginkan kenapa. Harus cari tuntas motivasinya. Karena umat beragama di Jatim sangat harmonis, tidak ada gesekan sama sekali,” tandas Ketut. (SP)

Related posts

Wibowo Susilo Dorong Perusahaan Media di Bengkulu Terverifikasi Dewan Pers

Sandi

Heboh! Pria Pencuri Truk Mengaku Datang dari Abad Ke-26

Ester Minar

15 Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Jombang Tutup Sebagian Layanan

Sandi

Leave a Comment