SPcom KARAWANG – Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang perempuan dan pria sedang duduk di kursi kayu menyatakan diri sebagai ratu adil dan imam mahdi. Dengan susunan kalimat agak belepotan, mereka mengeklaim sebagai imam mahdi dan ratu adil yang mampu mengamankan seluruh bencana.
“Ini imam mahdi yang sanggup seluruh mengamankan, seluruh bencana, dan segalanya. Kalau mencari imam mahdi sudah tiba, ada di Kuta Tandingan Karawang. Sekian, terima kasih. Kami Sukarno-Hatta kembali lagi akan jadi raja di akhir zaman,” ujar pria yang mengenakan batik dan peci dalam video, Rabu (30/11/2022).
Sementara itu, perempuan yang duduk mengenakan baju berwarna kuning dan jilbab merah jambu mengaku sebagai ratu adil.
“Bahwa yang bernama ratu adil, imam mahdi, ratu Sunda, udah ada di Jawa Barat, Kuta Tandingan Karawang. Sekarang mangkanya bencana-bencana mingkin merajalela. Seluruh dunia yang bikin bencana adalah imam mahdi, yang bisa mengamankan adalah imam mahdi. Semua urusan yang bisa adalah mengamankan imam mahdi,” ujarnya.
“Percaya syukur, nggak percaya dunia akan ancur,” sambungnya.
“Sekarang bukti dengan nyata imam mahdi sudah tiba di Karawang Kuta Tandingan Dunia. Selamat. Terima kasih,” tutupnya.
Mereka mengaku berasal dari ‘Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kuta Tandingan Dunia – Jawa Barat’. Hal itu tertulis dari spanduk sederhana yang dipasang di belakang mereka.
Dalam rekaman tersebut kedua orang ini didampingi oleh seorang perempuan yang membawa bendera.
Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri menjelaskan bahwa video itu dibuat di Dusun Liosari, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.
Video itu pertama kali diunggah di akun Youtube Rahasia Ilahi. Pengunggahnya diduga bernama Rosid, yang tak lain adalah pria yang mengaku imam mahdi itu.
Rosid adalah warga Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta. Ia juga adalah pemilik rumah lokasi pembuatan video itu.
“Kapolres Karawang juga sudah mengecek ke sana, saya sudah minta Kesbangpol (Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik) Karawang untuk mengecek ke sana. Ternyata yang bersangkutan tidak ada di rumah, rumahnya kosong. Pemiliknya kabur,” kata Acep Jamhuri, Rabu (30/11).
Saat petugas mendatangi rumah milik Rosid, mereka hanya menemukan pakaian bekas, poster-poster bertuliskan ‘Saung Agung’, dan berbagai pernak-pernik seperti bendera serta gambar-gambar dengan simbol.
Rosid bekerja sebagai petani perkebunan. Ia memiliki kebun pisang dan jeruk seluas kurang lebih satu hektar. Lahan tersebut sudah digarap selama empat tahun.
Selama bekerja di sana, aparatur pemerintah setempat tidak melihat adanya aktivitas mencurigakan yang dilakukan Rosid. Aparatur pemerintah juga tidak pernah melihat perkumpulan pengikut di rumah Rosid. (SP)