SPcom DEPOK – Seorang petugas pemadam kebakaran (damkar) mengevakuasi ular jenis kobra di saluran air rumah warga di Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok. Ular berbisa itu memiliki panjang 1,5 meter.
“Katanya, ularnya ada di saluran di dalam rumah. Panjangnya 1,5 meter,” kata Kabid Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos, Kamis (9/2/2023).
Peristiwa itu terjadi pada hari Selasa (7/3), pukul 21.20 WIB. Ular dapat dievakuasi pukul 22.20 WIB dengan cara langsung dimasukkan ke dalam boks. Welman menyebutkan ular kobra yang dievakuasi itu masih kecil dan lebih membahayakan.
“Langsung ditangkap dimasukin boks atau karung, karena kobra dan berbisa. Kalo ular belum terlalu besar itu berbahaya, dia racunnya lebih gesit untuk mengeluarkan racunnya, nggak pake strategi, kalo dewasa dia mikir-mikir,” jelasnya.
Keesokannya, Rabu (8/3) pukul 07.15 WIB di Kalimulya, Cilodong, Depok. Damkar juga berhasil mengevakuasi ular jenis sanca sepanjang 3 meter di sela dinding rumah warga pukul 09.30 WIB.
“Satu ekor, dari sela-sela dinding rumah orang. Dia masuk, manjat ternyata ular sekarang bisa manjat. Makanya ngeri karena dinding sama dinding ada sela, jadi dia hidup di situ,” tutur Welman.
Welman menyampaikan muncul banyaknya ular saat ini karena habitatnya terganggu oleh aktivitas manusia sehingga ular itu mencari sumber makanan dan tempat tinggal yang nyaman di permukiman warga.
“Ya inilah karena terdesaknya ular sekarang habitatnya sehingga ular itu berupaya masuk ke permukiman ya. Apa yang mereka cari, pertama sumber makanan, kenyamanan untuk tinggal karena habitat mereka sudah rusak ya oleh aktivitas manusia,” jelasnya.
Welman pun mengimbau warga untuk membersihkan lingkungan karena banyak ular yang muncul saat kondisi musim hujan seperti ini. Juga, kata Welman, warga dapat segera melapor RT setempat dan telepon Damkar jika mendapati ular di permukiman warga.
“Buat warga bersih-bersih lingkungan. Apalagi sekarang masih hujan turun, abis hujan turun habitat ular terganggu oleh air pasti dia cari perlindungan dan mungkin sumber-sumber makanannya sudah habis oleh aktivitas alam atau manusia jadi terganggu,” ungkapnya
“Kalo ada apa-apa ya lapor RT syukur-syukur kan di pos keamanan pemukiman ada nomor telepon kami (Damkar),” lanjutnya. (SP)