Teh Novi sebagai korban penting untuk mendapat perlindungan hukum, hal itu berdasarkan arahan dari Komnas Perempuan,” kata Disna Riantina
SPcom JAKARTA – LangkahPratiwi Noviyanthi atau yang dikenal dengan Teh Novi untuk “perang” melawan pengacara Alvin Lim, yang kini menjadi pengacara Agus Salim, korban penyiraman air keras, sepertinya terus berkepanjangan. Bagaimana tidak, setelah melaporkan Alvin Lim ke Mabes Polri dengan sangkaan pencemaran nama baik dan tindak pidana kekerasan secara verbal, Senin (16/10) kemarin, perwakilan Teh Novi diketahui menyambangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
Kedatangatan mereka untuk meminta perlindungan kepada LPSK atas ucapan Alvin Lim kepada Teh Novi tempo hari. Selain itu, kedatangan perwakilan Teh Novi ini juga merupakan rangkaian dari laporan yang dilayangkannya terhadap Alvin Lim atas dugaan pelecehan seksual verbal di Mabes Polri, pada 8 Desember lalu.
“Kami datang ke LPSK untuk melanjutkan tindakan yang memang seharusnya kami tempuh. Kami infokan, LP-ya Teh Novi tentang tindak pidana kekerasan secara verbal sudah berjalan. Teh Novi sebagai korban penting untuk mendapat perlindungan hukum, maka itu berdasarkan arahan dari Komnas Perempuan,” kata Disna Riantina selaku kuasa hukum Teh Novi.
Di hadapan awak media, tim kuasa hukum Novi mengungkapkan bahwa mereka mengajukan perlindungan hukum dan perlindungan fisik kepada LPSK terhadap klien mereka. Nantinya, pihak LPSK akan memeriksa lebih lanjut apakah ucapan Alvin Lim benar ada unsur pengancaman terhadap Teh Novi atau tidak.
“Kalau ini kan sifatnya asumsi dari pihak Teteh ya, nah asumsi itu yang akan dipelajari LPSK. Ada asumsi yang sifatnya intimidasi atau apa,” timpal Gerry Julian, kuasa hukum Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan milik Teh Novi. Sebelumnya Pratiwi Noviyanthi diketahu telah menyambangi Komnas Perempuan untuk mengadukan perbuatan Alvin Lim kepadanya. Sebelumnya Alvin menudingnya sebagai pelacur hingga berjualan narkoba untuk mendapatkan penghasilan. Bahkan Novi juga dituduh melakukan perdagangan manusia lewat yayasannya. (SP)
