Setiap kematian terasa tak wajar, penuh dengan misteri yang belum terpecahkan hingga kini. Dengan semakin banyaknya korban, penduduk desa pun memutuskan untuk mengungsi
SPcom JAKARTA – selain dikenal dengan sebutan kota paranormal, Kabupaten Pati, Jawa tengah, menyimpan cerita kelam yang membuat siapa pun yang mendengarnya merinding. Salah satunya datang dari sebuah desa yang kini tidak berpenghuni, terletak di kecamatan jakenan. secara administratif, wilayah ini kini dikenal sebagai Dusun Singget, Desa Jatisari, Kecamatan Jakenan, Pati.
Dari kejauhan, kawasan ini tampak seperti hutan belantara biasa, penuh dengan pepohonan jati yang menjulang tinggi dan bambu yang tumbuh lebat. Namun, semakin mendekat, aura aneh mulai terasa. di tengah-tengah hutan, tersembunyi makam para wali dan keturunannya, yang konon memiliki kekuatan gaib yang tak terlihat oleh mata biasa.
Salah satu makam yang paling menyita perhatian adalah makam RA Herjuminten, yang diyakini merupakan putri dari pahlawan nasional Pangeran Diponegoro. Herjuminten, yang menjadi buronan Belanda, akhirnya disembunyikan di desa ini, jauh dari jangkauan penjajah. Ia dititipkan kepada Kyai Syekh Syarifuddin, seorang ulama setempat.
Di sana, Herjuminten menikah dengan putra sang kyai dan melahirkan keturunan. Namun, takdir berkata lain. Belanda, melalui mata-mata yang mereka tanam di sekitar desa, akhirnya mengetahui tempat persembunyian Herjuminten. Dengan kekuatan supranatural yang mereka miliki, Belanda menggunakan jasa seorang dukun sakti dari Pati untuk menghabisi penduduk dusun satu per satu.
Setiap kematian terasa tak wajar, penuh dengan misteri yang belum terpecahkan hingga kini. Dengan semakin banyaknya korban, penduduk desa pun memutuskan untuk mengungsi dan memulai kehidupan baru di Dukuh karangjati, yang berada di sebelah timur desa ini. namun, mereka tak pernah bisa sepenuhnya melepaskan diri dari bayang-bayang mistis yang masih menyelimuti desa yang ditinggalkan.
Cerita-cerita gaib yang berkembang di dusun ini tak pernah pudar. Bahkan, ajib, pengurus makam yang kini merawat area tersebut, menceritakan kisah seorang grup kesenian Ketoprak Jawa yang diundang untuk mementaskan pertunjukan di dusun yang sudah lama kosong itu. Seolah ada kekuatan tak kasat mata yang mengundang mereka ke sana, walaupun tempat itu sudah tak dihuni lagi.
Meski aura mistis masih melekat kuat di dusun ini, makam para wali yang ada di sana kini telah dibuka untuk peziarah. Banyak orang yang datang untuk berziarah, meyakini bahwa mereka bisa mendapatkan berkah atau kekuatan spiritual dari tempat tersebut. Para pemuda desa pun secara sukarela merawat makam-makam tersebut.
Termasuk makam salah satu sesepuh yang masih memiliki hubungan darah dengan keraton Yogyakarta, menjaga warisan sejarah dan spiritualitas yang telah lama tertinggal. Kehidupan dan kematian, kenyataan dan mistis, semuanya terjalin erat di dusun ini.
Menjadikannya sebagai tempat yang tidak hanya menyimpan sejarah kelam, tetapi juga memancarkan kekuatan gaib yang tak bisa dijelaskan dengan logika. Siapa yang berani menjelajah ke tempat ini, harus siap menghadapi sesuatu yang lebih besar dari sekadar sejarah. (SP)
