Kapasitas Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Jakarta Tinggal 15%

SPcom JAKARTA – Kapasitas tempat tidur untuk isolasi pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta semakin menipis.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti dalam rilis PPID Pemprov DKI Jakarta memaparkan, untuk persentase keterpakaian tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) maupun ruang ICU di 98 RS Rujukan COVID-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebulan terakhir.

Per 20 Desember 2020, dari 6.663 tempat tidur isolasi kini sudah ditempati sebanyak 5.691 pasien. Artinya kapasitasnya sudah mencapai 85%.

“Begitu juga kondisi Ruang ICU di mana tempat tidur ICU sudah terisi 722 dari 907 sehingga persentasinya 80 persen,” ujarnya, Senin (21/12/2020).

Melalui Instruksi Gubernur Nomor 55 Tahun 2020, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU.

“Kami menargetkan peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.171 dan ICU sebanyak 1.020 di RS Rujukan COVID-19 Jakarta khususnya RSUD. Peningkatan kapasitas fasilitas ini pula diiringi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan,” tandasnya.

Kasus di DKI Jakarta mulai 7 November 2020 memang ada kecenderungan meningkat. Terlebih lagi beberapa kasus diidentifikasi riwayat berpergian ke luar DKI Jakarta selama cuti bersama. Data dari Facebook Data for Good, pada tanggal 8 Desember 2020 (1 hari sebelum pilkada) ada pergerakan penduduk dari dalam Jadebotabek ke luar.

Ini berimplikasi pada pergerakan kembali mereka ke Jabodetabek. Hal itu juga dapat berlaku jika pada periode libur akhir tahun ini masyarakat tetap melakukan liburan dan berpotensi terjadi penularan.

“Mobilitas penduduk ini akan kami pantau dan dikendalikan agar tak terjadi penularan, baik orang dari luar ke Jakarta maupun sebaliknya. Sehingga perlu bagi kita khususnya para keluarga di Jakarta untuk menahan diri tidak melakukan aktivitas liburan ke luar rumah terlebih keluar dari Jakarta,” terangnya.(Sp)

Isolasi MandiriIsolasi Pasien Covid-19Pemprov DKI JakartaTempat Tidur Pasien Covid-19
Comments (0)
Add Comment