SPcom JAKARTA – Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) DKI Jakarta bersilaturahmi dengan Direktur Sumber Daya Pertahanan (Dirsumdahan) Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Farid Amran.
Dalam pertemuan ini, Bendahara SMSI DKI Jakarta, Badar Subur menjelaskan tentang rencana SMSI untuk bisa bersinergi dalam sosialisasi program Bela Negara.
“Kita akan membuat Kopi Daring yang temanya peran media dalam Bela Negara. Karena setiap profesi itu, terutama wartawan bisa sangat berperan dalam menangkal masuknya ancaman non militer,” jelasnya, Rabu (10/3/2021).
Dirsumdahan Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Farid Amran mengatakan, keikutsertaan warga negara dalam usaha bela negara ada 4 cara.
“Yaitu pendidikan kewarganegaraan, latihan dasar kemiliteran secara wajib bagi calon komponen cadangan yang memenuhi syarat, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela dan wajib, serta pengabdian sesuai dengan profesi,” terangnya.
Farid menegaskan, intinya semua rakyat itu wajib ikut bela negara. Walaupun nanti keikutsertaannya bisa bermacam-macam.
“Nah seperti komponen cadangan dan komponen pendukung, itu adalah persiapan secara dini yang dilakukan Pemerintah. Jangan sampai jika nanti terjadi perang tidak tahu apa yang harus dilakukan, itu tanggung jawab kita yang membina,” jelasnya.
Terkait rencana SMSI yang ingin membuat Kopi Daring tersebut, Farid pun mengapresiasi. Sebab pembinaan kesadaran bela negara perlu diperkuat terus.
“Penyampaian bela negara, pembagian keikutsertaannya perlu disosialisasikan. Kalau seperti media bisa menjadi Komduk, itu nanti didata, dibina, mendapatkan sosialisasi dan simulasi,” tuturnya.
Sebab ancaman yang kini dihadapi tidak hanya militer, tetapi juga non militer bahkan hibrida. Dicontohkan ancaman non militer adalah dari informasi di media siber yang bisa memecah belah NKRI. “Hoaks itu memang luar biasa,” ucapnya.
Di sinilah peran dari media untuk bisa ikut bela negara. Dengan menginformasikan hal yang benar dan dari sumber yang berkompeten.(SP)