Berpulangnya Rina Gunawan ke pangkuang Sang Pencipta pada 2 Maret 2021 lalu, masih menuai duka mendalam bagi keluarga, khususnya suami almarhumah Teddy Syach, dan anak-anaknya. Terlebih, tahun ini akan menjadi Bulan Suci Ramadan pertama bagi mereka, tanpa kehadiran sosok Rina yang sangat mereka cintai.
Lantas seperti apa perasaan seorang Teddy Syach, menjalani Ramadan pertama tanpa sosok Rina Gunawan?. “ini baru pertama kali seumur-umur menjalani Ramadan tanpa dia. Keberadaan anak-anak, buat saya serasa mewakili sosok mendiang ibu mereka saat masih ada. Namun memang akan agak kikuk, karena selama inikan kalau sahur dan buka, almarhumah yang sibuk menyiapkan,” ungkap Teddy Syach.
Dua puluh dua tahun membina rumah tangga dan kini dipisahkan oleh maut, Teddy Syach mengaku ikhlas akan kepergian almarhumah. Teddy juga bersaksi, bahwa Rina tak hanya pribadi yang baik sebagai seorang istri, namun juga sebagai ibu, anak, dan juga sebagai manusia.
“Lagi-lagi, anak-anak yang menguatkan saya. Artinya bagaimana ke depan melangkah yang baru, tetap semangat kerja, urus anak-anak. Biar bagaimana pun, hidup harus terus berjalan, jadi ya dijalani sebaik-baiknya aja,” tegasnya.
Bulan Ramadan, bulan yang penuh cinta dan kasih, sehangat memori kebersamaan Teddy Syach bersama almarhumah dan anak-anak mereka. Tak dipungkiri, tahun ini akan berjalan terasa berbeda dari yang biasanya. Lantas, apa kenangan yang begitu dirindukan Teddy Syach dan anak-anaknya, saat menjalankan ibadah Ramadan, semasa Rina Gunawan masih ada di sisi mereka ?.
“Beliau tahu saya mau makan apa, saya menghindari daging-dading, beliau pasti menyiapkan dari malam hari. Jadinya, hampir setiap tahun memorable, terutama saat sahur, karena ami 90 persen pasti bersama,” kenang Teddy. (Car)