SPcom JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat kembali melemah pada perdagangan per Jumat, 23 April 2021. Pada akhir pekan ini, rupiah masih bergerak di level atas Rp14.500 per dolar As.
Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.542 per dolar AS. Melemah hingga 0,16 persen dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.520.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor) Bank Indonesia pada pukul 15.15 WIB kemarin menetapkan nilai tengah rupiah di level 14.530 dari hari sebelumnya Rp14.549.
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah akhir pekan ini lebih disebabkan sentimen negatif pelaku pasar keuangan terhadap lonjakan kasus COVID-19 dunia.
Lonjakan tersebut dipicu kenaikan kasus COVID-19 yang secara drastis terjadi di negara salah produsen vaksin COVID terbesar dunia, yakni India. Akibatnya pelaku pasar lebih memilih mencari aset-aset yang aman.
“Saat ini rata-rata tujuh hari terakhir bertambah 628 ribu atau kenaikan hampir 2 kali lipat meski vaksinasi massal di seluruh belahan dunia sudah dilancarkan,” kata Ibrahim, Jumat (23/42021).
Meski begitu, lonjakan kasus tersebut tidak terjadi di dalam negeri. Kondisi ini dinilai Ibrahim mampu menjadi sentimen baik pelaku pasar terhadap Indonesia karena kasus harian tercatat rendah seiring dengan vaksinasi.
“Kalau COVID-19 terus menurun maka pertumbuhan ekonomi akan kembali pulih sehingga ekonomi kembali berjalan dengan semestinya. Ini yang sedang kita tunggu,” ujar Ibrahim.
Dengan berbagai sentimen yang bergejolak sepanjang hari ini, Ibrahim memperkirakan, rupiah masih akan berfluktuasi. Namun, berpotensi ditutup menguat tipis di rentang Rp14.500-Rp14.540 per dolar AS. (SP)