SPcom SOLOK – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan Bupati Solok, Sumatera Barat, Epyardi Asda, mengamuk di sebuah Puskesmas. Dirinya merasa kesal dengan pihak Puskesmas karena tidak memberikan pelayanan kepada korban kecelakaan dengan alasan jam layanan unit gawat darurat (UGD) sudah tutup.
Dalam video tersebut, Epyardi terlihat datang ke Puskesmas Bingkung di Kecamatan Kubung Solok. Dia mengecek ruang UGD yang sudah dalam keadaan tutup. Pimpinan Puskesmas dan staf langsung dikumpulkan.
Pihak Puskesmas memberikan sebuah surat kepada Bupati yang berisi pernyataan bersama staf dan pimpinan Puskesmas, bahwa UGD tidak buka 24 jam, melainkan hanya dari pukul 08.00 sampai pukul 18.00 WIB.
Kondisi itulah yang membuat Epyardi marah. Dia kemudian berbicara dengan nada tinggi.
“Apa-apaan kalian ini. Di mana-mana, UGD itu buka 24 jam. Jangankam hari biasa. Hari Sabtu-Minggu pun harus ada yang stand by. Saya sudah bilang, minimal empat orang harus stand by,” tegas Epyardi.
Amukan Epyardi tak berhenti sampai di situ. Dia juga merobek-robek surat kesepakatan bersama tersebut dan melemparkannya ke lantai.
Bermula dari adanya laporan masyarakat terkait penolakan Puskesmas terhadap korban kecelakaan pada Jumat (11/6/2021). Korban kecelakaan tidak mendapat pelayanan, karena pihak puskesmas beralasan jam layanan unit gawat darurat atau UGD sudah tutup.
“Saya kesal betul. Orang yang kecelakaan itu terbaring di Puskesmas, lalu mencoba ketuk pintu UGD. Ada bidan, tapi menolak melayani. Alasannya di luar jam dinas dia,” ucapnya.
Epyardi akan menindak tegas seluruh staf yang ada di Puskesmas Bingkung, karena ia menganggap dengan perilaku seperti itu, mereka dianggap tak layak menjadi bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN). (SP)