Stress Tak Diberi Modal Usaha, Mahasiswa Menghisap Gas Balon Hingga Tewas

SPcom JAKARTA – Seorang mahasiswa berinisial PC (23) nekat bunuh diri dengan menutup kepala menggunakan plastik dan selang gas hingga tewas.

PC ditemukan dalam kondisi terlentang di atas kasur kamar tidurnya yang berada di Apartemen kawasan Cengkareng, Lantai 7, Blok D6, Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dari identitasnya PC tercatat sebagai warga Jalan Haji Saa’ba, Perum Mawar, Kelurahan Joglo, Kembangan.

Sebelum mengakhiri hidup, PC sempat mengirim pesan kepada ibunya yang tertulis “mam if you get this i’m already dead, i killed myself, suice note is near my bed”.

PC merupakan mahasiswa di salah satu Universitas di Bandung. Selama 7 tahun, PC menempuh jenjang pendidikan namun tak kunjung di wisuda.

PC sempat meminta modal usaha pembuatan kedai kopi kepada ayahnya. Namun sang ayah meminta korban agar fokus kepada pendidikannya terlebih dulu.

Diduga persoalan itu menjadi pemicu PC depresi dan memilih mengakhiri hidup di apartemennya.

“Pihak keluarga menolak untuk di lakukan otopsi mayat dan pada tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda kekerasan,” kata Kapolsek Cengkareng, AKP Endah Pusparini, Kamis (4/11/2021).

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Tri Baskoro Bintang Wijaya menjelaskan, saat pertama kali ditemukan kondisi PC dalam posisi terlentang di kasur.

“Kepala korban tertutupi plastik dan selang gas. Motif pelaku bunuh diri diduga karena sering berselisih paham dengan keluarganya,” ujar Kanit.

Hubungan antara orangtua dengan PC tidak dalam keadaan baik-baik saja. Hal itu pun yang membuat PC memilih tinggal di apartemen.

Saat ayah PC mendapatkan pesan (pernyataan bunuh diri) dari istrinya, ia langsung mendatangi kamar apartemen PC. Sesampainya di apartemen, pintu kamar tidak dalam terkunci.

Setelah ayah PC membuka pintu apartemen, ayah PC terkejut karena PC sudah tidak bernyawa di dalam kamarnya.

Kemudian ayah PC meminta bantuan kepada petugas apartemen agar menghubungi pihak kepolisian. Mendapati laporan tersebut pihak sekuriti lalu menghubungi Polsek Cengkareng.

“Dari keterangan ayahnya, bahwa sang anak (sempat) meminta modal usaha kafe kopi, tapi oleh ayahnya permintaan itu tak dikabulkan dengan alasan korban harus fokus pada kuliahnya. Ini yang diduga memicu korban memilih mengakhiri hidupnya,” ungkapnya. (SP)

ApartemenBunuh diriJakarta BaratMahasiswastresTewas
Comments (0)
Add Comment