SPcom JAKARTA – Pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jendral Dudung Abdurachman terkait ‘Tuhan bukan orang Arab’ dibenarkan oleh Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Ade Armando.
Dalam chanel Youtube CokroTV, Ade menjelaskan pernyataan Dudung yang terungkap saat wawancara di Youtube Deddy Corbuzier.
Menurutnya, apa yang disampaikan Dudung merupakan silogisme kategorik yang merupakan pelajaran logika dasar. Dan untuk sampai ke kesimpulan, harus juga dipahami mayor dan minornya.
Ia mencontohkan premis mayor ‘semua makanan yang mengandung babi haram’. Kemudian untuk premis minornya ‘bacon adalah babi’, yang kesimpulannya ‘bacon haram’.
“Sekarang kita gunakan silogisme ini dalam pernyataan Dudung. Premis mayornya Allah bukan manusia, premis minornya orang Arab adalah manusia. Konklusinya, orang Arab pasti bukan Allah. Atau Allah pasti bukan orang, sederhanakan?,” ujar Ade, dikutip Suryapagi.com, Sabtu (4/12/2021).
Dengan begitu, lanjut Ade, tidak ada sisi penistaan agama dari pernyataan Dudung. Karena ia malah menjelaskan bahwa Tuhan itu bukan manusia, yang Maha memiliki ilmu pengetahuan.
“Kan memang Dudung bilang doa itu tidak harus dikaitkan dengan etnis atau ras apapun. Dudung bilang Tuhan itu berada di atas bangsa dan ras, jadi berkomunikasi dengan Tuhan tidaklah harus dengan bahasa bangsa tertentu. Kurang jelas apa lagi sih pernyataan Dudung kok malah dipandang keliru?” tegas Ade.
Ade mengatakan, Dudung pun berdoa dengan bahasa Indonesia itu setelah salat. Jadi tidak ada yang salah dengan rangkaian salatnya.
“Perlu dicatat ya, bahwa Dudung mengatakan doa berbahasa Indonesia itu dia ucapkan selesai salat. Jadi doa dalam salatnya dalam bahasa Arab tapi doa sesudah salatnya dalam bahasa Indonesia,” terangnya.
Pernyataan Dudung ‘Tuhan bukan orang Arab’ disampaikan saat hadir di podcast Deddy Corbuzier yang ditayanggkan beberapa waktu lalu.
“Kalau saya berdoa setelah salat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab,” ucap Dudung.
Terkait itu, beberapa tokoh seperti Imam di Islamic Center of New York Shamsi Ali dan Ulama NU Habib Abubakar Assegaf menyampaikan kritik.
Shamsi menyebut berdoa pakai bahasa apa saja tidak jadi masalah. Masalahnya saat Dudung mengaitkan Tuhan dengan etnis atau bangsa tertentu (Arab).
“Bapak Jenderal, berdoa pakai bahasa apa saja tidak masalah. Tapi tidak perlu Tuhan dikaitkan dengan etnis/bangsa,” cuit Shamsi di akun Twitter, Kamis (2/12/2021).
Shamsi mengkoreksi pernyataan Dudung kalau Tuhan bukan orang sehingga tidak bisa dibatasi dengan atnis atau bangsa tertentu.
“Statement Jenderal Keliru: 1) Tuhan memang pastinya bukan orang. Karena bukan orang maka 2) Tuhan tidak dibatasi oleh kebangsaan/etnis/ras. Baiknya tuntaskan KKB di Papua,” tandasnya.(Sp)