SPcom RIAU – Seorang ibu muda berinisial Z (19) diperkosa oleh empat pria dan anaknya yang masih bayi dibanting hingga meninggal dunia.
Korban Z akhirnya buka suara dan menceritakan kejadian mengerikan yang dialaminya. Dia mengaku diperkosa empat pria secara bergantian, lalu ia diancam akan dibunuh.
“Saya takut, mereka ngancam terus pakai pisau. Pakai senjata api juga ngancam terus,” kata Z.
Peristiwa itu terjadi pada September-Oktober 2021 di daerah Tambusai Timur, Rokan Hulu, Riau. Pemerkosaan dilakukan oleh DK, AT, ML, dan ZM. Para pelaku memperkosa korban sebanyak tiga kali.
“Anak saya diempas sama DK, saat itu suami saya pergi mancing. Anak saya ditarik tangannya, diempaskan ke kasur dan kejang-kejang. Saya tidak tahu mau ngapain, langsung dipaksa,” katanya.
Hal ini dibenarkan oleh pengacaranya. Bayi itu meninggal seusai rentetan kejadian. Bayinya baru berumur dua bulan.
“Benar, bayi korban perempuan meninggal dunia setelah rentetan kejadian. Kejadian pertama itu bayi berumur 2 bulan,” kata pengacara korban, Andri Hasibuan, Senin (6/12/2021).
Andri mengatakan Z diduga diperkosa di depan dua anaknya yang masih berusia 2 bulan dan 3 tahun. Korban disebut tidak melawan karena diancam dengan pisau.
“Bayi 2 bulan lebih ini dibanting dan korban diperkosa di hadapan anaknya. Ada pisau ditempelkan ke korban di leher,” ujarnya.
Pemerkosaan itu diduga terjadi berulang kali pada September hingga Oktober 2021. Korban diduga diperkosa empat orang di beberapa lokasi.
“Kejadian ada beberapa rentetan peristiwa. Kejadian berbeda, pelaku berbeda, lokasi berbeda dan terjadinya berulang kali, lalu tiga pelaku dan DK yang memperkosa pertama ini berkawan mereka. Jadi ditodong pakai benda menyerupai senjata api, mirip pistol dan dibawa, korban diperkosa,” ungkap Andri.
Korban juga diduga dicekoki narkoba. Korban sempat sakit hingga muntah-muntah.
“Siap dicekoki itu demam, muntah-muntah dan sakit. Saat itu korban kan sedang ASI, sedang menyusui, dibawa ke bidan. Kata bidan kayak keracunan. Tidak lama bayi ini meninggal,” katanya.
“Kematian anak ini akan kita usut, karena dia dibanting saat kejadian ibunya diperkosa. Lalu soal keracunan ini apakah ada kaitan sama narkoba yang dicekoki, nanti kita minta autopsi,” lanjutnya lagi.
Andri mengatakan kliennya mengalami trauma berat. Keluarga korban disebut kerap mendapat ancaman dari terduga pelaku.
“Kondisi korban trauma berat karena selama ini merasa tidak ada keadilan. Jadi setelah kita dampingi sudah mulai membaik. Kalau kita tanya anaknya ya begitu, langsung susah dia bicara,” kata Andri.
Andri menyebut salah satu terduga pelaku, DK, telah diamankan dan diserahkan ke Polsek Tambusai Utara.
“Masih ada tiga pelaku lagi. Yang tiga orang ini melakukan tindakan-tindakan ancaman. Mereka masih ngancam, ancaman ini banyak dan mau didamaikan. Ini kasus pemerkosaan kok mau didamaikan,” kata Andri. (SP)