SPcom MAKASSAR – Viral sebuah video dua orang siswi SMP berkelahi hingga saling tarik menarik rambut. Perkelahian itu terjadi pada Jumat (7/1/2022) di sekitar SMPN 21 Makassar, Jalan Minasa Upa.
Dalam video itu, tampak 2 siswi SMP tarik menarik rambut hingga keduanya berguling di atas tanah. Perkelahian baru berhenti setelah salah satu rekannya melerai.
Setelah ditelusuri, ternyata perkelahian itu sengaja dibuat demi konten kekerasan di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin mengatakan, video viral siswi SMP di Makassar yang viral menganiaya temanya merupakan sebuah konten lelucon yang telah dibuat oleh siswi di Makassar.
Ia mengatakan, video yang mempertontonkan sejumlah siswi menjambak rambut dan memukuli kepala temannya dilakukan oleh Siswi SMPN 13 Makassar dan SMPN 21 Makassar.
“Yang membuat konten ini adalah siswa SMP 21 semua. Mereka kelas 8, satu kelas semua. Tidak ada bully. Yang membuat konten juga itu menganggapnya lucu-lucu,” ujarnya, Selasa, (11/1/2022).
Ia menjelaskan, kronologinya sepulang sekolah mereka membuat konten lucu yang tersebar hanya potongannya video kekerasannya. Padahal ada alur cerita sebelumnya yang dipotong.
“Ini adalah konten. Karena setelah kami klarifikasi ke orang tua, ini ada konten lucu-lucunya,” ujarnya.
“Saat melakukan itu kan ada jeda makan minum, lalu lanjut. Kalau berkelahi kan lanjut terus sampai babak belur. Yang terjadi kan tidak ada babak belur,” lanjut Muhyiddin.
Dinas Pendidikan telah mengundang pihak sekolah dan orang tua siswa untuk membahas terkait video yang viral di Media Sosial itu.
“Kami hadirkan Kepsek dua sekolah SMPN 13 dan 21 untuk memastikan bahwa apa yang viral tidak seperti itu,” katanya.
Ia menegaskan, ihwal video tersebut telah selesai persoalannya. Pihak sekolah langsung menyelesaikan. Kendati demikian, ia meminta pihak sekolah melakukan pengawasan tergadap anak didiknya untuk membuat konten yang lebih mengedukasi.
“Kami minta pihak sekolah bagaimana mengawasi dan memantau anak-anak agar jangan sampai terulang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 21 Makassar, Darwis menyebut pihaknya telah menyelesaikan persoalan yang ada di video tersebut. (SP)