SPcom RIAU – Seorang petani sawit bernama Palen Peter Aritonang (56) tewas mengenaskan diinjak gajah liar. Polisi mengungkapkan korban diinjak saat akan panen sawit di kebun miliknya.
Kapolsek Minas Kompol S Pane menyebut korban pergi dari rumah untuk panen sawit di kebun pukul 08.00 WIB. Sedangkan pekerja lain datang belakangan.
“Setiba di lokasi, saksi Manurung tidak ada melihat korban. Saksi mencari di sekitaran kebun dan pondok,” ujar Pane, Kamis (27/1/2022).
Kemudian, Manurung mencari ke sekitar belakang pondok. Tak jauh dari pondok, ia melihat korban sudah tewas mengenaskan dengan kaki dan pinggang patah.
“Kondisi tubuh, kakinya patah. Ada banyak jejak gajah di sekitar tubuh korban, karena kaget saksi pulang ke rumahnya dan kasih tahu keluarga dan kami,” tuturnya.
Setelah dicek ke lokasi, terlihat banyak jejak gajah dewasa. Diduga korban sempat bergumul dengan gajah sebelum akhirnya tewas diinjak.
“Terlihat di lokasi korban sempat bergumul atau bekas seperti korban dihempaskan. Sekitar 10 meter dari korban juga ada satu parang milik korban ditemukan,” kata Pane.
Adapun sebelum insiden korban tewas terinjak, warga mengaku sempat melihat gajah liar di sekitar Desa Rantau Bertuah, Minas. Ada belasan gajah liar dewasa dan anak-anak di sekitar lokasi.
“Sebelum kejadian, kemarin warga melihat ada sekelompok indukan gajah, ada anak gajah juga seperti baru melahirkan. Jadi ya sedang ganas-ganasnya,” imbuhnya.
Terkait kejadian itu, Pane mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai BKSDA Riau. Tim pun turun ke lokasi dengan didampingi pihak kepolisian.
Pane berharap Balai BKSDA Riau segera mengambil tindakan penanganan terkait keberadaan gajah tersebut. Pane tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi.
“BKSDA tadi sudah turun. Kita tidak bicara siapa salah, kalau katanya hutan (hutan konservasi), kenapa ada situ pemukiman, listrik. Makanya tadi saya bilang apa solusi, apakah dihalau atau seperti apa solusinya. Jangan sampai ada korban lagi,” katanya. (SP)