SPcom BALI – Seorang mahasiswa bernama Komang Adi Ariana (22) asal Tampaksiring, Gianyar, Bali, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah kamar kos.
Mahasiswa itu sengaja menyewa kamar kos di Jalan Uluwatu Gang Damai, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, hanya untuk semalam demi mengakhiri hidupnya.
Menurut pemilik indekos bernama, Ketut Adhi Yoga kepada polisi, korban menyewa kamar indekos pada Senin (25/4) dan seharusnya keluar keesokan harinya. Namun mahasiswa itu justru ditemukan tewas gantung diri.
“Saksi menerangkan bahwa korban semestinya cek out pada hari Selasa tanggal 26 April 2022 dan korban baru bayar kosnya selama satu hari pada hari Senin tanggal 25 April 2022 pukul 10.00 WITA,” kata Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Ketut Sugiarta Yoga, Rabu (27/4/2022).
Sugiarta mengatakan, pihaknya menerima informasi mahasiswa tewas gantung diri tersebut pada Selasa (26/4) sekitar pukul 11.30 WITA.
Setelah menerima informasi, Polsek Kuta Selatan langsung menggali informasi di lapangan.
Awalnya pemilik indekos mendapatkan telepon dari korban pada Minggu (24/4) sekitar pukul 20.56 WITA.
Saat itu korban menanyakan harga kamar indekos per harinya. Dalam sambungan telepon tersebut, pemilik indekos menyampaikan bahwa harga sewa kamar indekos Rp 100 ribu per hari.
“Saksi sempat menanyakan mau menginap hari ini, dan korban (menginap) dengan alasan akan mengunjungi keluarga di (Desa) Pecatu, karena korban jauh tinggal di Jalan Drupadi Denpasar dan sudah kemalaman,” jelas Sugiarta.
Akhirnya korban setuju untuk menyewa kamar nomor 06 di indekos tersebut. Setelah menyewa, korban seharusnya cek out pada Selasa (26/4). Sebab korban memang baru membayar indekos selama satu hari pada Senin (25/4) sekitar pukul 10.00 WITA.
Karena tak kunjung ada informasi cek out, pemilik indekos kemudian datang ke lokasi pada Selasa (26/4) sekitar pukul 10.00 WITA.
Saat itu, pemilik indekos masih melihat ada kendaraan sepeda motor korban merek Honda Vario-125 warna hitam dengan nomor polisi DK-4927-DY di lokasi tempat parkiri indekos.
“Saksi mengira korban akan melanjutkan untuk kos lagi dan saksi berinisiatif megecek kamar kos.
“Dan saksi melihat tali tambang warna hijau terikat di ventilasi udara pintu masuk kamar kos nomor 06 yang di tempati korban,” terang Sugiarta.
Pemilik indekos kemudian berusaha untuk mengetahui adanya tali di kamar indekos nomor 06 yang ditempati oleh korban. Saat dilihat, pemilik indekos kaget melihat korban sudah tewas gantung diri di kamar.
“Saksi kaget korban sudah dalam keadaan tergantung di dalam pintu masuk kamar dan pintu kamar dalam keadaan tertutup dan tidak terkunci dan saksi segera menghubungi pecalang untuk minta pertolongan,” jelas Sugiarta.
Sugiarta mengungkapkan, mahasiswa tersebut saat ditemukan memang sudah dalam keadaan meninggal. Jenazah tergantung di belakang pintu kamar dengan tali terikat di ventilasi atas pintu.
Saat ditemukan tewas, kepala jenazah menghadap ke barat, leher terikat tali tambang warna hijau dan kaki menjinjit, tangan mengepal, megeluarkan air mani serta kotoran dan lidah menjulur kecepit gigi. Korban tewas mengunakan celana pendek putih dan baju kaos warna hitam.
Ada beberapa barang yang ditemukan di kamar indekos yang disewa korban, yakni ponsel yang terkunci, dompet lengkap dengan indentitas korban berisi uang Rp 482 ribu, sepucuk surat, dan sepasang sepatu. (SP)