Heboh, TikTokers Berhijab Pamer Payudara

SPcom JAKARTA – Pengguna TikTok atau kerap disebut TikTokers dengan akun @babyca666 menjadi sorotan warganet lantaran mengunggah konten vulgar yang memamerkan bagian payudara di media sosial.

Kini, identitas wanita dalam video viral itu terungkap ke publik. Wanita tersebut diketahui berinisial RAM (22) asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Melalui akunnya, dia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dalam surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai Rp. 10.000 pada Jumat, 27 Mei 2022.

“Dengan ini saya menyatakan meminta maaf sebesar-besarnya atas kesilapan dan kesalahan saya,” tulis RAM di akun TikTok miliknya.

Surat permintaan maaf itu juga ditujukan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Alwashliyah, serta keluarganya.

“Bahwa berdasarkan pernyataan saya ini, saya berjanji tidak akan melakukan atau mengulangi serta menutup akun saya di media sosial TikTok dengan id babyca666 atau Aulia Salsa Marpaung dengan disingkat ASM,” lanjut dia.

Menanggapi fenomena tersebut, Praktisi Psikologi di Kota Solo Hening Widyastuti, mengatakan mudahnya akses ke dunia digital dapat memengaruhi tingkah laku penggunanya.

Lantaran kemudahan tersebut, masyarakat banyak melihat hal-hal yang sebelumnya mungkin belum pernah dilihat.

Saat ini banyak konten viral yang beredar di media sosial, sehingga dapat dicontoh oleh masyarakat, terlepas dari dampaknya yang positif maupun negatif.

“Dengan situasi digital yang saat ini, kemudian dengan viral-viralnya berita. Efek viral yang bisa diakses dari sudut mana pun, bisa jadi inspirasi masyarakat baik bersifat positif maupun negatif,” ujar Hening, Minggu (29/5/2022).

Diakuinya, permohonan maaf pengguna media sosial usai aksinya viral hingga menuai kecaman dari publik bukanlah kali ini saja. Lantas, kenapa fenomena tersebut kerap terjadi?

Hening berkata, bahwa ada perasaan puas yang muncul ketika seseorang merasa terkenal, viral, dan banyak dilihat oleh pengguna media sosial lainnya.

Hal ini berkaitan dengan kondisi psikologis orang tersebut yang merasa senang bila tujuannya sudah tercapai.

“Tapi karena ini sifatnya negatif, dampaknya panjang (misalnya) dikritik netizen, kemudian dihujat netizen, dan sebagainya. Dia melihat sekadar abis itu minta maaf selesai urusan,” jelas Hening.

“Jadi mencontoh, kalau saya lihat banyak mencontoh lingkungan di depan matanya. Dia lihat, dia mencontoh, dia meng-copy ‘ah nanti kalau saya lakukan hal yang negatif ini, tapi saya puas saya bisa eksis, saya famous, saya viral, kemudian cukup deh saya minta maaf.’ Jadi memudahkan hal yang seharusnya tidak dimudahkan,” tutupnya. (SP)

minta maafpamer payudarapayudaraTiktoktiktokers
Comments (0)
Add Comment