SPcom BALI – Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono membuka secara virtual seminar internasional bertema “Hydrography – Contributing to the United Nations Ocean Decade” yang diselenggarakan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), di Bali, Kamis (9/6/2022).
Dalam sambutan pembuka kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Hidrografi Dunia ke-101 tersebut, Yudo ingin laut menjadi pusat dari aktivitas ekonomi dunia.
“Kelangsungan hidup masyarakat di wilayah maritim akan bergantung kepada perkembangan dan ketersediaan infrastruktur industri maritim dengan terus memperhatikan kelangsungan ekosistem dan kelestarian laut,” katanya.
Seminar yang menghadirkan para pakar dari dalam maupun luar negeri itu membahas tentang kontribusi dan peran hidrografi dalam mendukung terwujudnya program Ocean Decade maupun tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.
kegiatan tersebut juga dilandasi bahwa PBB telah menginisiasi UN Sustainable Development Goals (SDG) yang memuat 17 tujuan global yang saling terkait dan dirancang untuk menjadi cetak biru dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua pada tahun 2030 sebagai target pencapaian.
Dari 17 tujuan global tersebut, yang paling erat kaitannya dengan bidang hidro-oseanografi adalah tujuan ke-14 yaitu Life Underwater, meliputi konservasi dan pemanfaatan sumber daya kelautan, kelautan dan maritim untuk pembangunan berkelanjutan.
Pushidrosal, tidak hanya berfokus pada penyediaan data hidrospasial dalam rangka menjamin keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia di tingkat nasional, tetapi juga memiliki peran dan kontribusi di tingkat regional dan internasional.
Saat ini Pushidrosal sedang merencanakan kegiatan eksplorasi dalam bentuk ekspedisi laut yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan fokus penelitian pada wilayah laut Banda sebagai bagian dari kolaborasi riset dengan berbagai stakeholder.
“Aktivitas ini dimaksudkan untuk memperbarui data batimetri di sekitar gunung bawah laut Nieuwerkerk, meneliti fenomena oseanografi dan meteorologi maritim di Laut Banda. Serta untuk mengetahui kondisi sosio-ekonomi dari wilayah Banda Neira,” tandasnya.(SP)