SPcom SURABAYA – Lima orang tewas dalam pesta minuman keras yang berlangsung selama dua malam berturut-turut. Pesta miras oplosan itu berlangsung di Ari Subagio, di Jalan Bronggalan Sawah V Surabaya.
Ari Subagio, warga Kampung Bronggalan, Surabaya, yang menjadi tuan rumah pada peristiwa itu, juga merupakan penjual miras yang mereka tenggak, juga ikut tewas.
“Ari Subagio diketahui selama tiga bulan terakhir berjualan minuman keras,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tambaksari Surabaya Komisaris Polisi Muhammad Akhyar di Surabaya, Kamis (15/7/2022).
Peserta pesta miras yang berlangsung secara maraton pada Sabu (9/7) hingga Minggu (10/7) malam lalu itu berjumlah tujuh orang. Dua orang peserta beruntung masih hidup, sedangkan lima lainnya tumbang satu per satu sejak Selasa (12/7) lalu.
Korban terakhir yang meninggal dunia teridentifikasi bernama Arif Effendi, usia 33 tahun, Rabu (13/7), setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya.
Dokter mendiagnosis bapak satu anak yang tinggal di Jalan Kalikepiting Jaya, Surabaya, itu keracunan alkohol.
Kusyanto, adik almarhum Arif Effendi, mengisahkan kakaknya dijemput temannya pada sekitar pukul 20.00 WIB, tepat pada malam Idul Adha, Sabtu akhir pekan lalu.
“Pulang sekitar jam 01.00 WIB dini hari dalam kondisi mabuk, tapi bangun tidur besoknya tidak terlihat sakit,” katanya. Kusyanto melanjutkan pada Minggu malam kakaknya kembali dijemput temannya.
Hari berikutnya, Arif juga pulang dalam keadaan mabuk. Tapi kali ini tidak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
“Pulang sekitar jam 01.00 lagi terlihat mabuk. Besoknya gak sadarkan diri, langsung dibawa ke rumah sakit sampai akhirnya meninggal dunia,” ujarnya.
Kompol Akhyar memastikan telah menggeledah dua rumah di kawasan Jalan Bronggalan yang menjadi tempat penyimpanan minuman keras, yang selama tiga bulan terakhir dijual oleh almarhum Ari Subagio.
“Sampelnya sudah kami kirim ke laboratorium forensik untuk diteliti kandungan apa saja yang dioplos dalam minuman keras tersebut,” ucapnya.
Rani, istri almarhum Ari Subagio, juga sudah dimintai keterangan, tetapi polisi tidak mendapatkan informasi apa pun karena Ari semasa hidup bersama istrinya tinggal di rumah kos yang terpisah dari tempat penyimpanan minuman keras racikan yang mematikan itu.
“Suami saya orangnya keras. Kalau saya tanya selalu dimarahi dan diminta tidak ikut campur,” ujar Rani kepada polisi. (SP)