SPcom DEPOK – Warga digegerkan dengan penemuan beras kemasan yang dikubur di tanah di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok. Beras tersebut merupakan bantuan presiden yang seharusnya disalurkan bagi warga terdampak Covid-19.
Perusahaan ekspedisi yang bertindak sebagai distributor beras yakni JNE, memberikan penjelasan soal kasus viral tersebut.
Melalui keterangan tertulis, JNE mengatakan beras itu dikubur karena kondisinya rusak. Perusahaan tersebut juga mengindikasikan bahwa penguburan beras sudah sesuai dengan prosedur.
“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” ujar Vice Presiden JNE Eri Palgunadi, Senin (1/8/2022).
Penemuan beras yang dikubur ini bermula dari laporan warga yang menjadi pemilik tanah bernama Rudi Samin.
Rudi mendapatkan informasi adanya beras berkarung-karung yang ditimbun di tanah miliknya. Ia pun menyewa alat berat untuk menggali tanahnya dan menemukan beras berkarung-karung itu.
“Saya cari menggunakan manual tanggal 25 Juli mulanya tidak dapat. Karena penasaran, maka saya sewa yang namanya beko (ekskavator) selama 25 jam. Betul atau tidak di sini. Hari ketiga tanggal 29 Juli jam 2 siang saya temukan,” terang Rudi.
Beras ditemukan dalam kemasan karung kecil dengan label “Beras Kita”. Temuan itu lalu dilaporkan ke kantor polisi setempat.
Sementara itu, Polres Metro Depok yang telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Depok menyatakan tidak pernah bekerja sama dengan JNE untuk penyaluran bansos.
Pengiriman bansos untuk wilayah Kota Depok dilakukan Kemensos RI bekerja sama dengan BULOG. (SP)