SPcom MAKASSAR – Demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berakhir bentrokan mahasiswa dengan segerombolan orang tidak dikenal di samping kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).
Polda Sulawesi Selatan menerjunkan kendaraan taktis untuk menghalau bentrokan lebih besar, lantaran massa orang tidak dikenal tersebut membawa senjata tajam hingga busur panah.
Dalam sebuah video yang viral di berbagai media sosial, disebut ada pemanah yang muncul di sela tameng barikade pasukan Briomob. Saat itu, pasukan Brimob sedang menghadapi serangan batu dari arah mahasiswa UNM.
Dalam video itu, salah satu tameng barikade terbuka, kemudian tampak seseorang mengeluarkan tangan dan diduga melontarkan anak panah dari busur. Setelah itu tameng barikade pasukan Brimob kembali ditutup.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Komang Suartana memastikan, petugas yang menghalau massa tidak dibekali dengan busur panah.
Komang juga membantah polisi yang bertugas menyembunyikan pemanah dalam barikade pasukan Brimob saat menghalau massa demo tolak kenaikan BBM berujung bentrok pada Senin malam (5/9).
“Tidak ada itu. Itu bukan pemanah. Mana ada kita sembunyikan pemanah. Malah kita yang amankan orang membawa panah,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (6/9)
Komang menambahkan, dalam peristiwa bentrokan, pihaknya hanya mengamankan agar massa tidak bertindak lebih jauh.
Menurutnya, bentrokan tersebut merupakan massa mahasiswa dengan warga. Aparat kepolisian kemudian datang untuk mengamankan situasi.
Dalam peristiwa tersebut, ada empat orang yang diamankan dan saat ini masih diperiksa.
“Warga kita bubarkan dan polisi berusaha meredam situasi bentrokan. Namun polisi yang terus diserang dan dilempari oleh mahasiswa,” ujar Komang. (SP)