SPcom JAKARTA – Pendeta Gilbert Lumoindong men-take down video yang memuat pernyataannya terkait pelecehan pada kasus Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Brigadir J yang diunggah di Youtub-nya. Ia pun meminta maaf atas pernyataannya itu.
“Saya atas nama pribadi menyampaikan maaf sebesar-besarnya untuk keluarga Pak Samuel Hutabarat dan Ibu Rosti Simanjuntak, orang tua Brigadir J, jika ada pernyataan-pernyataan saya yang mengecewakan dan menyakitkan,” kata Gilbert dalam video YouTube pribadinya.
“Videonya saya take down, tetapi saya tetap mendoakan Bapak dan Ibu keluarga seperti selalu saya katakan,” katanya.
Dirinya mengaku tidak bermaksud menyakiti perasaan keluarga Brigadir J. Namun, Gilbert menyadari kesalahannya sebagai manusia yang tidak luput dari kekurangan.
“Sebagai manusia biasa, hamba Tuhan, pasti tidak lepas dari satu kekurangan,” ucapnya.
“Saya hanya ingin segala sesuatu berjalan dengan baik. Biarlah tetap asas praduga tak bersalah kita tetap jaga. Kita mendoakan hasil pengadilan yang jujur. Kepada Ibu Rosti, Pak Samuel, dan seluruh keluarga Hutabarat dan Simanjuntak, dengan segala kerendahan hati, izinkan saya sekali lagi mengucapkan maaf,” tuturnya.
Sebelumnya, dalam video Gilbert menyampaikan pendapatnya terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo terkait siu perselingkuhan yang berhembus dalam kasus tersebut.
Gilbert mengungkapkan soal ‘harga diri keluarga’ yang kemudian membuat Ferdy Sambo gelap mata. Gilbert lalu menjelaskan peristiwa di Magelang seperti yang pernah disampaikan versi Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
Dia juga menyebutkan bahwa maksud Ferdy Sambo menyuruh Bharada E menembak bukan untuk membunuh, tetapi hanya memberikan ‘pelajaran’. (SP)