SPcom PALEMBANG – Seorang mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang berinisial AR (19) yang diduga menjadi korban kekerasan saat Pendidikan Dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Litbang, akhirnya buka suara.
Dalam video yang diunggahnya, AR mengaku bahwa ia telah menjadi korban penganiayaan yang terjadi di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus Palembang, beberapa waktu lalu.
“Saya mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, saya menjadi korban kekerasan pada saat berlangsungnya kegiatan Diksar UKMK Litbang. Saya dengan tegas mengatakan benar menjadi korban penganiayaan, diancam, tersundut bara rokok hingga ditelanjangi,” ujarnya dalam video, Selasa (4/10/2022).
Terkait video yang beredar sebelumnya, AR menjelaskan, bahwa video tersebut terpaksa dibuat karena dirinya mendapat tekanan dan ancaman dari pihak panitia Diksar yang merupakan mahasiswa senior.
“Untuk itu saya meminta keadilan kepada pihak yang berwenang,” jelasnya.
Sebelumnya, beredar video AR yang mengklarifikasi mengenai kejadian yang dialaminya, hingga menyatakan informasi yang disebarluaskan tersebut hoaks. Namun, kenyataannya berbanding terbalik.
Ibunda AR, Maimunah menyatakan, jika dalam video sebelumnya anaknya tersebut dalam keadaan tertekan diminta para panitia yang tidak lain merupakan seniornya agar tidak melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.
“Video itu dibuat anak saya dalam posisi tertekan dan diancam, dan video dibuat setelah dilakukan penganiayaan dan dipakaikan bedak supaya lebam di muka tidak terlihat,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pasca dugaan kasus kekerasan tersebut heboh, pihak kampus akhirnya membentuk tim investigasi.
Ketua Tim Investigasi, Kun Budianto mengatakan, dibentuknya tim investigasi tersebut untuk menghimpun seluruh informasi sesuai fakta yang terjadi saat Diksar di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.
“Saat ini, tim masih mendalami fakta, siapa yang menjadi dalang dari kasus ini. Siapa saja pelaku yang terlibat dan motif pengeroyokan, termasuk meminta keterangan dari para terduga pelaku,” paparnya.
Akibat dari dugaan tindakan kekerasan tersebut, korban diketahui sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina Jakabaring. (SP)