SPcom JAKARTA – Seorang mahasiswi IPB, Adzra Nabila yang hanyut terseret arus banjir hingga masuk ke gorong-gorong sedalam satu meter di Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10), akhirnya ditemukan.
Saat itu Adzra dalam perjalanan pulang dari kampusnya dengan mengendarai sepeda motor.
Ketika melaju dari Jalan Pemuda menuju Jalan Dadali, kendaraannya itu terseret arus banjir hingga masuk ke gorong-gorong dan mengalir ke Sungai Cipakancilan, anak Sungai Ciliwung.
Sejak terseret arus banjir, Adzra hilang. Kabar keberadaan Nabila baru diketahui pada Minggu (16/10).
Adzra ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Jasadnya mengambang di aliran Banjir Kanal Barat (BKB) kawasan Tambora, Jakarta Barat. Lokasi tersebut berjarak sekitar 70 kilometer dari titik awal hanyutnya korban.
“Berdasarkan ciri-ciri baju dan gelang yang dikenakan di tangan kanan korban, diduga kuat bahwa jenazah tersebut adalah korban yang terseret arus banjir kejadian di Tanah Sereal, Bogor,” ujar Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama, Minggu (11/10).
Komandan Regu (Danru) Basarnas Rizki yang ikut melakukan evakuasi Adzra mengatakan jasad korban awalnya ditemukan oleh petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Saat mendapat informasi tersebut, pihaknya bersama Polsek Tambora langsung menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
“Untuk proses evakuasi, tadi kita masukan ke kantong mayat, kemudian kita koordinasi sama teman-teman UPK dengan bantuan belco, alhamdulillah korban berhasil kita naikkan ke atas. Kemudian kita serahkan ke ambulans palang hitam, selanjutnya dibawa ke RSCM,” jelas dia.
Identitas Adzra dipastikan setelah pihak keluarga mendatangi rumah sakit. Data postmortem dan antemortem antara korban dengan keluarganya dinyatakan cocok sehingga jasad korban diserahkan ke pihak keluarga.
“Kakak korban sudah melihat secara langsung jenazah dan meyakini bahwa jenazah tersebut adalah adiknya dari ciri-ciri fisik, pakaian terakhir yang dikenakan korban dan dari gelang hitam yang dikenakan di tangan kanan korban,” kata Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama.
Ibu korban, Sri Astuti, telah mendapatkan kabar tersebut. Pihak keluarga mulai menyiapkan pemakaman korban.
Para kerabat dan tetangga mulai berdatangan ke rumah duka di Perum Bumi Pertiwi, Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, sejak Minggu siang.
“Jasad yang ditemukan di Jakarta ternyata benar anak saya, ada tanda-tanda di tangannya memakai gelang kain. Dari bentuk giginya dan dari kaki kirinya terdapat bekas luka tersiram air itu benar anak saya,” ucap Sri Astuti kepada wartawan. (SP)