SPcom JAKARTA – Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) DKI Jakarta bersilaturahmi dengan pengusaha sekaligus pendiri Lembaga Ekonomi Umat, Sutrisno Lukito, Kamis (3/11/2022).
Sambutan hangat diberikan Sutrisno kepada para pengurus LPNU DKI Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Ia pun membagikan pengalamannya mengelola bisnis.
Menurutnya, Nahdlatul Ulama itu adalah ormas besar di Indonesia. Dan seharusnya tidak sulit untuk bisa memulai kegiatan bisa berasaskan ekonomi Nahdliyin.
“NU itu ormas besar, kita kenapa tidak memulai. Bikin perusahaan sekaligus pelatihan,” ucapnya.
Selama ini, Sutrisno mengaku hanya melihat secara umum organisasi di Indonesia terlalu banyak program dan hanya memperbanyak proposal.
“Kalau mau jalankan Koperasi Saudagar NU, kita minta jalan, jaringan dan perkuat pemasaran. Jangan niatnya bikin koperasi UMKM malah nanti bermasalah,” terangnya.
Sebelum itu, Sutrisno pun menyoroti tentang etos kerja yang dimiliki sebagian besar organisasi.
“Yang penting, kerja benar, disiplin, etos kerja. Salah satu kelemahan kita etos kerja, ajarkan kepada kader kita semua,” tegasnya.
Setelahnya, lanjut Sutrisno, sistem bisnis yang dijalankan pun harus profesional. Kader yang masuk dalam bisnis harus diberikan target.
“Profesional dan ada target, kita jangan harapkan dari ranting. Kita organisasi tidak bisa dipaksakan, tapi untuk masalah bisnis harus transparan dan disiplin. DKI harus jadi barometer,” tuturnya.
Sementara Ketua LPNU DKI Jakarta, M. Fatahillah menyatakan, silaturahmi ini sebagai sarana tukar pendapat dan meminta saran dari pengusaha yang sudah malang melintang membangun bisnisnya.
“Meminta arahan supaya program LPNU berjalan sempurna. Karena beliau sudah menggeluti bidang perdagangan lama, kita mau bekerjasama dengan koperasi tunas saudagar NU,” katanya.
Menurut Fatahillah, apa yang diungkapkan oleh Sutrisno merupakan motivasi dan semangat tersendiri.
“Yang dikatakan beliau betul, disiplin dan kerja keras, harus konsisten. Ubah paradigma budaya di organisasi ini, jangan hanya kebanyakan program tapi tidak ada jalan. Padahal NU ekosistem luas, dan hebat dengan anak muda ini sebagai ujung tombak menciptakan Ekonomi Nahdliyyin,” tandasnya.