SPcom BALI – General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan angkat suara soal kabar viral ribuan turis dari Australia batal ke Bali karena pasal zina KUHP. Ia menegaskan bahwa kabar tersebut hoaks semata.
Handy menuturkan informasi tersebut tidak benar. Bahkan, ia menuding informasi itu bisa saja dijadikan sebagai kampanye hitam (black campaign) untuk pariwisata Indonesia.
“Itu hoaks. Sepertinya, itu black campaign buat Indonesia. Kita lihat Bali kan atraktif banget ini pertumbuhannya. Australia juga menjadi nomor satu wisatawan di Bali,” katanya saat dihubungi, Kamis (8/12).
Saat ini, kata Handy, penumpang dan penerbangan di Bandara Bali masih berjalan normal. Australia pun masih menjadi penyumbang kedatangan penumpang luar negeri terbanyak.
Adapun, total penumpang di Bandara Bali, baik kedatangan maupun keberangkatan, mencapai 22 ribu hingga 23 ribu per hari.
“Jadi, masih normal ya. Ini yang Australia, datanya pada Oktober itu ada 100.225 penumpang yang datang dan pergi,” ungkapnya.
“November kemarin itu karena ada G20, jadi ada penyesuaian penerbangan hanya 90 ribuan. Tapi, Australia masih menjadi penyumbang kedatangan penumpang luar negeri tertinggi ke Bali,” tandas Handy.
“Biarin saja turis-turis yang akan merusak bangsa dan budaya kita itu tidak datang,” ujar Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas kepada wartawan, Kamis (12/8/2022).
“Kita tidak butuh turis-turis yang seperti itu karena mafsadat dan bencana yang akan mereka timbulkan akibat kedatangannya akan jauh lebih besar dari maslahat atau kebaikan yang akan didatangkannya,” jelasnya.
Anwar juga bicara mengenai bangsa yang bermoral. Menurut Anwar, jika Indonesia memiliki prinsip hidup yang kuat, maka orang lain akan hormat dan akan menyesuaikan diri. (SP)