SPcom JAKARTA – Ratusan massa aliansi mahasiswa dari berbagai universitas melakukan demo terkait tolak Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), menggelar aksi nyalakan lilin untuk korban demo RKUHP 2019 lalu, Kamis (15/12).
Aliansi mahasiswa ini mengitari lima foto korban yang dinyalakan lilin di depan Gedung DPR-MPR, Jakarta Pusat. Terlihat orator meminta massa untuk menyanyikan lagu mengheningkan cipta dan lagu gugur bunga untuk para korban.
Massa mahasiswa pun sempat melakukan aksi bakar banner di kawat berduri. Setelah itu, massa membubarkan diri sekitar pukul 19.25 WIB.
Petugas PPSU terlihat membersihkan sampah dk kawasan pelataran Gedung DPR-MPR setelah mahasiswa bubarkan diri.
Arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto arah Palmerah yang terimbas aksi demo ini, terpantau padat merayap.
Sebelumnya, ratusan massa aliansi mahasiswa dari berbagai universitas melakukan demo terkait tolak Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat.
Aliansi mahasiswa ini melakukan aksi bakar ban di pelataran Gedung DPR-MPR RI. Selain itu, aliansi massa juga memblokade setengah ruas jalan di Jalan Gatot Soebroto. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat di ruas jalan ini.
Dalam hal ini diketahui, salah satu perwakilan dari pihak DPR akan menemui mahasiswa di halaman gedung ini.
Adapun, pada aksi penolakan terhadap RUU KUHP 2019 sebanyak lima orang menjadi korban meninggal dari kericuhan yang pecah saat aksi berlangsung.
Kelima korban adalah Maulana Suryadi (23), Bagus Putra Mahendra (15), dan Akbar Alamsyah (19) di Jakarta. Serta, dua mahasiswa Universitas Haluoleo yakni Muhammad Yusuf Kardawi (19) dan Immawan Randi (21). (SP)