SPcom BENGKULU – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) terus mengalami kenaikan sejak 3 tahun terakhir.
Di 2022 ini terdapat 226 kasus DBD. Ini meningkat cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2021 terdapat 146 kasus dan ditahun 2020 hanya terdapat 59 kasus.
Hal ini pun diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Utara Syamsul Maarief melalui Sub Koordinator pencegahan dan penanganan penyakit menular, Bintoro Wahyudi, Rabu (21/12/2022).
“Ya, bila dilihat dari tiga tahun terakhir memang kasus DBD terus meningkat, hingga 64 persen bila dipersentasekan,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, bahwa ada 3 faktor utama yang menjadi penyebab kasus DBD terus naik, pertama kasus mayoritas merupakan kasus impor atau orang yang terkena DBD saat pergi ke daerah endemik.
Kemudian faktor cuaca yakni kemarau basah yang terjadi dalam beberapa bulan terkahir, yang menjadi potensi perkembangan nyamuk DBD semakin cepat berkembang biak karena banyak genangan air yang ditimbulkan. Dan yang ketiga disebabkan faktor kesadaran masyarakat yang masih sangat minim atau rendah terhadap virus DBD.
“Kita telah melakukan berbagai upaya diantaranya melakukan fogging diwilayah terjangkit, serta memberikan bubuk Abate dan melakukan sosialisasi. Akan tetapi hal ini harus adanya peran aktif dari masyarakat sehingga penyebaran DBD dapat dicegah,” pungkasnya.(Yoga)