Waspada! Kelompok NII Galang Dana Berkedok Donasi Yatim Piatu Lewat WhatsApp

SPcom JAKARTA – Kelompok Negara Islam Indonesia (NII) diduga menggalang dana untuk organisasinya berkedok donasi yatim piatu dan duafa melalui WhatsApp maupun media sosial lainnya. Hal itu disampaikan Ken Setiawan, pendiri NII Crisis Center sebagai pusat rehabilitasi para korban NII.

“Mereka (NII) sekarang beramai-ramai menggunakan lembaga yayasan untuk mencari dana. Karena dengan cara tersebut, hasilnya lebih banyak dan maksimal, juga aman dari masalah dengan aparat keamanan,” kata Ken dalam keterangannya, Kamis (12/1).

Ken mengatakan organisasi penyokong NII yang menggalang dana itu legal dan terdaftar di Kemenkumham dan Kemensos. Namun, kata dia, pengelolaan dan penyalurannya sepenuhnya dari dan untuk kelompok NII.

Modus terkini gerakan NII tersebut, menurutnya, dengan menyebarkan pesan melalui media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Telegram dan lainnya.

“Kalau lewat WhatsApp, biasanya mereka mencari link-link grup WhatsApp yang member-nya banyak. Lalu mereka menyapa dengan chat personal pribadi setiap anggota grup, sebagai salam perkenalan agar nomernya disimpan oleh calon target korbannya,” ujarnya, seperti dilansir cnnindonesia.

Setelah aktif berkomunikasi, kata Ken, biasanya kelompok NII mulai memperkenalkan profil yayasan, termasuk segala kegiatannya agar korban tertarik dan berkenan membantu. Jika sudah rutin, kata Ken, akan ditawarkan untuk menjadi donatur tetap setiap bulan.

“Kalau telat membayar donasi, kadang ditagih oleh mereka (NII) seperti menagih hutang,” kata dia.

Selain pesan donasi lewat medsos, lanjut Ken, kelompok NII juga melakukan penggalangan dana secara langsung di pusat keramaian seperti di mal, kafe dan terutama di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan menaruh kotak amal yang ditempatkan di rumah makan dan minimarket. Tidak hanya itu, lanjutnya, mereka juga menyebar amplop di tempat ibadah.

Ken menyebut hasil penggalangan dana itu jumlahnya besar, selain aman dari pengawasan aparat.

“Sekarang lihat, misalkan seseorang mengambil uang ratusan ribu rupiah di gerai ATM. Mengeluarkan uang Rp5 ribu hingga Rp10 ribu donasi sosial, tentu tidak akan keberatan. Ini lebih menguntungkan, satu relawan dari pagi sampai siang saja hasilnya ada yang sampai jutaan rupiah,” terangnya.

Ken menyebutkan, berbagai yayasan penyokong NII itu tersebar di berbagai daerah. Mereka berdalih membantu fakir miskin dan yatim piatu, padahal sebenarnya untuk kepentingan gerakan NII itu sendiri.

“Kami memiliki data yayasan itu. Berani dan siap jika mereka mengadukan secara hukum,” kata dia. (SP)

Donasinegara islam indonesiawhatsappYatim Piatu
Comments (0)
Add Comment