Viral Mahasiswa Tewas Saat Diksar Mapala, Keluarga Tak Terima

Viral Mahasiswa Tewas Saat Diksar Mapala, Keluarga Tak Terima

SPcom MAKASSAR – Seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Virendy Marjefy Wehantouw (18) meninggal dunia saat mengikuti kegiatan diksar Mapala 09 Unhas di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel. Pihak keluarga menduga, korban tewas karena dianiaya.

Namun, Ketua Panitia Mapala 09, Ibrahim langsung membantah hal tersebut. Menurutnya, selama diksar, mendiang Virendy sudah mengeluh lelah.

Saat itu, panitia sempat memberikan bantuan dengan memberikan tabung oksigen. Saat akan dibawa ke fasilitas kesehatan, Virendy sudah tampak pucat.

“Saat itu memang sudah darurat, kami panitia ke atas untuk mencari sepeda motor untuk kita bisa ke kampung bawah untuk cari ambulans atau apapun. Saat motor sudah sampai almarhum sudah pucat lagi,” katanya, di rumah duka, Minggu (15/1/2023).

Dia mengatakan, diksar yang dilakukan pihaknya merupakan yang ke-27 kali. Selama kegiatan diksar, pihaknya bersama panitia tidak menerapkan dan membenarkan adanya kekersan kontak fisik terhadap peserta diksar.

“Yang ada hanyalah melatih fisik di antaranya, jogging, senam, dan latihan simulasi berenang agar dalam menjalani diksar peserta dianggap matang dan mampu untuk menjalani diksar dengan selamat,” ungkapnya, Senin (16/1/2023).

Sementara itu, salah satu keluarga korban, Rian mengatakan bahwa pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Virendy. Namun, mereka menuntut pertanggungjawaban dari pihak panitia diksar yang diduga lalai dan lepas tanggung jawab setelah kejadian itu.

“Kami ingin ada pertanggungjawaban penuh dalam kegiatan ini yang tidak sesuai itu,” ungkapnya, Senin.

Saat meninggal dunia, korban sempat dikabarkan sesak napas yang diduga akibat kelelahan ketika menempuh perjalanan jauh yang melintasi pegunungan, hutan dan sungai.

Namun, hal itu dibantahnya dan menyebut bahwa korban tidak ada sama memiliki riwayat penyakit asma.

“Tidak pernah ada sama sekali penyakit asma ataupun apa, tidak ada. Tidak ada riwayat penyakit sama sekali,” tegasnya.

Terkait dengan kejadian itu, pihak kepolisian dari Polres Maros akan meminta keterangan dari panitia diksar.

“Kami akan melakukan beberapa klarifikasi kepada panitia, para peserta dan warga sekitar lokasi diksar,” kata Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Slamet.

Dia mengatakan, untuk pemeriksaan saksi-saksi itu akan dijadwalkan oleh pihaknya.

“Untuk panitia akan kami jadwalkan. Sejauh ini, sementara saksi yang kami lakukan klarifikasi adalah dari pelapor, yakni saudara dari korban,” ungkapnya. (SP)

diksar mapalaMahasiswaMakassarTewasunhas
Comments (0)
Add Comment