Tanggapi Soimah, Kemenkeu: Ada Surat Tugas, Soimah Belum Lapor SPT!

SPcom JAKARTA – Terkait viralnya keluhan artis Soimah Pancawati terhadap perilaku oknum petugas pajak, Juru Bicara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yustinus Prastowo buka suara.

Menurut Prastowo, debt collector yang disebut Soimah itu adalah Juru Sita Pajak Negara (JSPN) yang memiliki surat tugas.

“Kantor Pajak menurut UU sudah punya debt collector, yaitu Juru Sita Pajak Negara (JSPN). Mereka bekerja dibekali surat tugas dan menjalankan perintah jelas,” ujar Prastowo dalam keterangannya, Sabtu (8/4/2023).

Sementara terkait adanya petugas yang mengecek dan menghitung nilai bangunan secara detail, itu adalah hal yang wajar.

“Tentang kedatangan petugas pajak yang membawa debt collector, masuk rumah melakukan pengukuran pendopo, termasuk pengecekan detail bangunan. Itu adalah kegiatan normal yang didasarkan pada surat tugas yang jelas. Memang membangun rumah tanpa kontraktor dengan luas di atas 200 meter persegi terutang PPN 2 persen dari total pengeluaran,” jelasnya.

Ia pun menampik jika nilai appraisal yang disampaikan terkait pendopo tersebut mencapai Rp 50 miliar. Padahal nilainya hanya sekitar Rp 4,7 miliar.

“Penting dicatat, kesimpulan dan rekomendasi petugas pajak tersebut bahkan belum dilakukan tindak lanjut. Artinya PPN terutang 2 persen dari Rp 4,7 miliar itu sama sekali belum ditagihkan,” ungkapnya.

Berkaitan Soimah mengaku diberi surat peringatan soal membayar pajak pada Maret 2023 ini, Prastowo mengatakan itu merupakan pemberitahuan soal melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak.

Menurut hasil pengukuran percakapan Soimah dan pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bantul, tak ada unsur yang salah dari tugas pegawai KPP. Pegawai hanya mengingatkan dan menawarkan bantuan jika Soimah kesulitan melaporkan SPT.

“Ternyata itu dianggap memperlakukan seperti maling, bajingan, atau koruptor. Hingga detik ini pun meski Soimah terlambat menyampaikan SPT, KPP tidak mengirimkan teguran resmi, melainkan persuasi,” jelasnya.

Prastowo berharap, pihak KPP dan Soimah bisa bertemu dan membicarakan masalah ini baik-baik. Ia pun juga mengaku bahwa telah menghubungi Soimah sebulan lalu, tetapi katanya sulit dipertemukan.

“Sebenarnya saya sudah berniat mencari dan bicara dengan Soimah sejak sebulan lalu, ketika TikToknya menyebar. Ucapannya sangat nyelekit, menusuk jantung kesabaran. Lagi-lagi saya tak tersinggung, tapi justru ingin berdialog hati ke hati. Sayang sulit sekali menjangkaunya,” tandas Prastowo.

ArtisEkonomikementerian keuanganPajakSoimah
Comments (0)
Add Comment