SPcom NTT – Rumah dinas Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Johni Asadoma menjadi sasaran pelemparan puluhan orang tidak dikenal (OTK) pada Rabu (19/4) tengah malam.
Rumah dinas itu ada di jalan Soeharto, Kelurahan Naikoten Satu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT.
Berdasarkan informasi yang diterima pada Kamis (20/4) pukul 03.00 WITA, sejumlah mobil double cabin warna hijau tua dengan plat nomor TNI memblokade Jalan Herewila yang berada di samping rumah dinas Kapolda NTT.
Menurut informasi yang diperoleh, kelompok orang tidak dikenal itu melempari rumah jabatan Kapolda NTT. Setelahnya, mereka melakukan perusakan dan pembakaran terhadap fasilitas kepolisian lainnya.
Tak hanya rumah dinas Kapolda, setidaknya satu mobil patroli polisi di sekitar pos polisi Kelurahan Lahi Lai Bisi Kopan (LLBK), Kecamatan Kota Lama.
Pos polisi LLBK pun jadi sasaran amukan massa. Seluruh kaca bangunan itu hancur dan berhamburan di lantai.
Pos Polisi Kanaan, di Jalan Sudirman, Kelurahan Nunleu, turut menjadi sasaran amukan kelompok tersebut. Sebuah sepeda motor dinas polisi juga ikut dibakar oleh massa.
Lalu, terpantau pula satu mobil milik Polsek Oebobo yang sedang terparkir di pos polisi ikut jadi sasaran amukan massa.
Aksi tersebut sempat membuat warga Kota Kupang panik dan takut untuk keluar rumah. Sejumlah grup WhatsApp lantas dipenuhi imbauan agar warga tetap berada di dalam rumah.
Berdasarkan informasi yang beredar di warga, aksi perusakan yang dilakukan sekelompok OTK tersebut diduga dipicu oleh pemukulan di Gelanggang Olahraga Oepoi, Kupang, saat berlangsung pertandingan olahraga pada Rabu (19/4) malam.
Meski begitu, hal ini belum dikonfirmasi pihak kepolisian. Menurut informasi dari warga di lokasi kejadian, kelompok OTK itu beranggotakan puluhan orang, menggunakan penutup wajah, dan menggunakan puluhan sepeda motor.
“Mereka banyak sekali, ada sekitar puluhan orang, tapi tidak bisa dikenali karena mereka menutup muka,” ujar seorang warga di LLBK.
Warga mengaku tak berani mendekat ke lokasi saat terjadi pembakaran dan perusakan sebab puluhan orang tak dikenal itu sebelumnya telah melempari warga dan meneriakkan supaya warga tidak mendekat.
“Datang-datang langsung dong (mereka) lempar pakai batu, makanya katong (kita) langsung lari karena takut,” ujar warga lainnya di Pos Polisi LLBK.
Pasca-insiden, Polda NTT dan Korem 161 Wirasakti Kupang tengah mendalami penyebab terjadinya pembakaran sejumlah fasilitas milik polisi yang diduga dilakukan sekelompok orang tak dikenal itu.
Yang saat ini sedang dilakukan adalah meredam terjadinya konflik sehingga tidak sampai meluas untuk menjaga suasana kondusif.
“Dari pihak Polda dan Korem sudah meredam konflik tersebut, sementara kita dalami apa yang menjadi penyebab permasalahan,” jelas Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Aryasandi, Kamis (20/4) pagi.
Aryasandi mengungkap akan ada pertemuan antara Kapolda NTT dan para Pimpinan TNI.
Ia belum dapat memastikan dari kelompok mana yang melakukan perusakan dan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas milik polisi. (SP)