SPcom BOGOR – Sebuah video viral memperlihatkan seorang pemuda berbaju ormas Pemuda Pancasila melakukan pemalakan terhadap sopir truk di ruas Jalan Rancabungur Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Pihak pengurus ranting PP Kecamatan Rancabungur menyatakan pelaku bukan merupakan anggotanya, dan kini pihaknya bersama polisi tengah memburu pelaku yang diidentifikasi bernama Rudi.
Video viral aksi pemalakan ini direkam oleh seorang sopir truk pengangkut gas yang tengah dihentikan pelaku di ruas Jalan Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Dalam rekaman video berdurasi sekitar satu menit ini pelaku menghentikan truk dan meminta jatah Rp 10.000 per truk yang melintas.
Dalam rekaman ini sang sopir sempat menolak dengan alasan sudah membayar pajak, tetapi pelaku semakin marah. Aksi ini berakhir dengan pelaku menghalangi laju truk dan meminta balik arah.
Merespons beredarnya video viral tersebut, pengurus ranting Pemuda Pancasila Kecamatan Rancabungur langsung mendatangi pihak kepolisian untuk memberikan klarifikasi.
Ketua PAC Pemuda Pancasila, Sumantri mengungkapkan pelaku bernama Rudi, tetapi dirinya bukan merupakan anggota PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Rancabungur.
“Yang bersangkutan bukan anggota kami dan bukan orang Rancabungur, sudah ditelusuri, yang bersangkutan diperkirakan dari Cianjur,” ungkap Sumantri.
Usai video viral, pihaknya bersama polisi juga sudah melakukan pencarian terhadap pelaku. “Kami proaktif bersama petugas mencari keberadaan pelaku,” lanjutnya.
Sementara itu Kapolsek Rancabungur, Iptu Hartanto Rahim menyatakan pihaknya terus mencari keberadaan pelaku dan memastikan tidak ada aksi pemalakan di ruas Jalan tersebut.
“Kami masih mencari pelaku. Sementara itu pihak korban sudah kami temui dan menyatakan tidak akan membuat laporan. Meski demikian kami tetap akan tangani,” tegas Hartanto.
Sementara itu Camat Rancabungur Dita Aprilia mengungkapkan selama ini ormas Pemuda Pancasila di wilayahnya tidak pernah berbuat melawan hukum, justru para anggota sering membantu pemerintah dalam menyukseskan pembangunan.
“Selama ini mereka tidak pernah berbuat onar, justru malah membantu masyarakat,” ungkap Dita. (SP)