Viral! Bayi Baru Lahir Alami Menstruasi, Dokter Anak Buka Suara

SPcom JAKARTA – Seorang bayi yang baru lahir mengalami menstruasi seperti wanita dewasa, yakni mengeluarkan darah dari area kemaluannya. Peristiwa itu beberapa waktu lalu, viral di media sosial.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah menyebut, bayi memang bisa mengalami menstruasi. Tapi, bukan berarti bayi tersebut sudah mengalami masa subur dan bisa bereproduksi.

Menstruasi yang dialami bayi ini terjadi karena faktor hormonal yang dialami sejak dalam kandungan. Hal ini juga dipengaruhi oleh hormon ibu saat mengandung.

“Ini bisa terjadi karena faktor hormon bawaan. Ini bisa jadi sisa-sisa hormon dan sifatnya sementara,” kata Piprim di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Selasa (30/5).

Beberapa bayi, kata Piprim, memang bisa mengalami pendarahan selayaknya menstruasi. Kasusnya juga tidak berbeda dengan bayi yang mengalami pembesaran payudara padahal jenis kelaminnya pria.

Piprim menyarankan agar orang tua yang bayinya mengalami menstruasi untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan penyebab pasti pendarahan di area kemaluan bayi.

“Tapi tetap harus dibawa ke dokter terdekat, biar tahu penyebab pastinya apa. Karena bisa jadi pendarahan itu karena luka. Jangan langsung berpikir, oh, menstruasi karena hormon. Jangan begitu,” kata dia.

Menukil laman Seattle Children’s, pendarahan pada vagina bayi dikenal juga dengan sebutan menstruasi palsu. Biasanya terjadi pada bayi usia 2-10 hari. Penyebabnya adalah kadar estrogen ibu yang menurun tiba-tiba setelah melahirkan.

Pendarahan pada vagina bayi sebenarnya merupakan hal yang normal. Hal yang harus dikhawatirkan adalah ketika cairan yang keluar dari vagina ini berbau busuk. Sebab, menukil WebMD, bau busuk itu mengindikasikan terjadinya infeksi pada vagina bayi.

Selain itu, jika darah yang keluar jumlahnya cukup banyak atau tidak hilang setelah beberapa hari, segera lakukan pemeriksaan terkait kondisi bayi. (SP)

baru lahirBayiMenstruasiviral
Comments (0)
Add Comment